KESEMBUHAN EMOSIONAL

WALKING IN THE GOD’S NEW COVENANT

Berjalan dalam Perjanjian Tuhan artinya berjalan dengan takut akan Tuhan dan sangat suka kepada segala perintahNya (Maz 112:1). Abraham, Ishak, dan Yakub serta semua keturunannya berjalan di dalam perjanjian Tuhan. Inilah kunci sukses: Berjalan saja di dalam Perjanjian Tuhan.

Kesuksesan adalah sebuah perjalanan bukan pencapaian sesaat. Kesuksesan adalah sebuah perjalanan yang kekal dalam sebuah perjanjian yang kekal. Perjanjian yang baru adalah perjanjian yang kekal. Allah berjanji bahwa: Ia akan menjadi Allah kita dan kita menjadi umatNya selama-lamanya. Apakah bagian kita? Bagian kita adalah menjalaninya. Apakah Bagian Allah? Memberkati kita. Jadi, kita tidak meminta atau mengharapkan perjanjian berkat, kita harus berjalan di dalamnya. Kita tidak mendoakan perjanjian, kita hanya mencari tahu apa detil-detilnya perjanjian tersebut lalu mentaatinya.

Jika kita ingin menjadi sukses, satu hal yang harus diperhatikan bahwa tujuan hidup kita bukanlah menjadi kaya. Tujuan hidup kita adalah menjadi serupa dengan Kristus. Banyak orang Kristen hanya mencari kekayaan saja dan sebagai akibatnya ia hancur. Alkitab berkata bahwa orang yang cinta uang akan menyimpang dari Tuhan. (1 Tim 6:9-10).

Tujuan hidup kita adalah menjadi serupa Kristus. Apabila kita menjadi serupa dengan Kristus maka kekayaan sejati akan mengikuti kita. Sebaliknya apabila kita mencari kekayaan tanpa keserupaan dengan Kristus hal itu adalah kekayaan yang palsu. Di dalam kekayaan belum tentu ada keserupaan dengan Kristus tetapi di dalam keserupaan dengan Kristus ada kekayaan sejati.

Tujuan hidup kita adalah menjadi serupa Kristus. Apabila kita menjadi serupa dengan Kristus maka kekayaan sejati akan mengikuti kita. Sebaliknya apabila kita mencari kekayaan tanpa keserupaan dengan Kristus hal itu adalah kekayaan yang palsu. Di dalam kekayaan belum tentu ada keserupaan dengan Kristus tetapi di dalam keserupaan dengan Kristus ada kekayaan sejati.

Oleh sebab itu, untuk menjadi sukses kita harus terus menerus berjalan di dalam keserupaan dengan Kristus. Tinggal di dalam Kristus, Kristus adalah Firman.

Karena itu, barangsiapa yang ingin tinggal di dalamNya Ia harus tinggal dan berakar di dalam firmanNya. Bagaimana caranya? Dari Yak 1:21-27, kita dapat melihat ada 4 langkah untuk membuat diri kita berakar kuat di dalam Firman Allah, yang disebut sebagai 4M:


Menerima Firman (M1)
“Terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu” (Yak 1:21). Untuk membuat seseorang berakar di dalam firman, maka langkah pertama adalah menerima firman Tuhan. Kita harus memiliki hati yang lembut (LEWAT DOA) agar firman Tuhan tertanam di dalam hati kita. Ini berbicara tentang sikap hati kita. Hati yang lemah lembut adalah hati yang tidak memberontak, tidak melawan, hati yang menyerah terhadap Tuhan, mudah dibentuk, hati yang rela, terbuka untuk dikoreksi dan dinasihati oleh Tuhan.


Merenungkan / Meneliti Firman (M2)
“Meneliti hukum sempurna yang memerdekakan” (Yak 1:25). Maksud merenungkan adalah membaca firman Tuhan dengan teliti. Banyak orang hanya membaca firman Tuhan tanpa mere-nungkan apa yang dibaca. Itulah sebabnya firman Tuhan tersebut tidak diserap menjadi iman. Jadi meneliti firman artinya melihat dengan teliti, dari dekat dan dengan serius sampai kita menemukan ke-dalamannya. Seperti sebuah akar pohon yang terus merambat ke bawah tanah sampai menemukan sumber air.


Melakukan dengan Tekun (M3)
“Bertekun di dalamnya ....., sungguh-sungguh melakukannya” (Yak 1:25). Untuk membuat seseorang berakar dan bertumbuh di dalam iman, maka tindakan melakukan firman Tuhan adalah syarat utamanya. Banyak orang umumnya hanya membaca firman Tuhan, tetapi tidak melakukannya sehingga mereka tidak mengalami mukjizat. Lakukan firman Tuhan terus menerus sampai menjadi kebiasaan.


Membagikan Kesaksian atau Pertolongan (M4)
“Ibadah yang tidak sia-sia adalah mengekang lidah hanya untuk menceritakan hal-hal yang memuliakan Tuhan” (Yak 1:26). “Ibadah yang murni adalah memberi pertolongan pada orang-orang yang susah / yatim piatu dan janda-janda” (Yak 1:27). Kita akan sempurna berakar di dalam firman kalau apa yang telah kita alami, kita bagikan dan saksikan kepada rekan-rekan di sekeliling kita. Buatlah perencanaan waktu yang jelas pada setiap harinya kapan Anda mau membagikan firman Tuhan yang didapat setelah melakukan M1, M2 dan M3.

Prinsip 4M dapat Anda temukan dalam kitab Perjanjian Lama maupun kitab Perjanjian Baru. Agar Ezra dapat membangun kembali bait Allah maka ia mempraktekkan prinsip 4M (Ezra 7:10). Kristus mengajarkan bahwa orang-orang Kristen yang berbuah (tanah yang baik) dalam kitab Injil adalah orang-orang percaya yang mempraktekkan 4M. Injil Markus menekankan M1 (Markus 4:20), Injil Matius menekankan M2 (Matius 13:23), Injil Lukas menekankan M3 (Lukas 8:15), Injil Yohanes menekankan M4 (Yohanes 15:16;27)

Ketika kita melakukan 4M ini dengan konsisten, kita akan berjalan dalam perjanjian berkat Tuhan. Berjalan saja dengan penuh ketaatan di dalam perjanjian Tuhan, maka Ia akan memberkati hidup Anda seutuhnya. Selamat melakukan 4M. Kami tunggu kesaksiannya!



HATI SURGAWI

Setelah seseorang masuk ke dalam Kerajaan Allah, maka Allah akan membentuk orang tersebut. Hati manusia yang berada di luar Kerajaan Allah, dipenuhi dengan pengaruh kuasa kegelapan. Ia hidup dengan ikatan problem emosional. Manusia tidak lagi memiliki kuasa untuk menguasai emosinya, sebaliknya ia dikuasai oleh bermacam-macam problem emosi.

Darimanakah datangnya perasaan-perasaan (emosi) yang sangat merusak itu? Perasaan-perasaan tersebut bukanlah disebabkan oleh situasi, orang atau barang. Sebab apabila seseorang masuk ke dalam ruangan yang gelap dan ia berteriak ketakutan, apakah penyebabnya? Penyebabnya bukanlah situasi yang gelap tersebut. Situasi yang gelap tidak membuat orang tersebut menjadi takut, tetapi yang membuat orang tersebut takut adalah: APA YANG IA PERCAYAI TENTANG KEGELAPAN.

Penyebabnya adalah karena ia tidak MEMPERCAYAI KEBENARAN melainkan MEMPERCAYAI KETIDAKBENARAN (kepercayaan yang salah). Menurut ahli ilmu jiwa Robert McGee, apa yang menyebabkan terjadinya EMOSI YANG TIDAK SEHAT adalah:

SITUASI + ORANG + BARANG è MEMICU è KEPERCAYAAN YANG SALAH è EMOSI YANG TIDAK SEHAT è TINDAKAN YANG SALAH


Kalau begitu, apakah jalan keluarnya, agar emosi kita dipulihkan? Jalan keluarnya bukanlah melarikan diri dari situasi, orang dan barang yang memicunya. Seba pemicu adalah seperti air es yang pada saat mengenai gigi seseorang yang berlubang, akan menimbulkan rasa sakit. Air es bukanlah penyebab tapi pemicu. Penyebabnya adalah gigi yang berlubang. Penyebab emosi yang tidak sehat adalah kepercayaan yang salah. Pada saat kepercayaan dipicu oleh “AIR ES” (situasi, orang, dan barang) ia menimbulkan rasa sakit pada emosi kita.

Bagaimana cara memulihkan emosi kita? Kepercayaan yang salah harus diubah. Ini bagaikan gigi berlubang yang harus ditambal. Apabila telah ditambal, maka gigi tersebut tidak akan sakit lagi, apabila di lain waktu ia terkena air es lagi.


KERAJAAN ALLAH JAWABANNYA

Mengapa manusia memiliki banyak kepercayaan yang salah? Dari manakah hal tersebut? Kepercayaan yang salah (tipu daya) adalah strategi yang dipakai oleh iblis untuk menghancurkan hidup manusia (2 Tes 2:9-10). Jadi, cara iblis untuk menguasai hidup manusia di dalam kerajaannya adalah melalui tipu daya yang ditaruh di dalam pikirannya.

Kalau begitu, apakah jalan keluarnya? Jalan keluarnya adalah mengijinkan Kerajaan Allah bertahta atas hidup kita. “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.” Roma 14:17. Kerajaan Allah bertahta melalui KEBENARAN. Kebenaran adalah satu-satunya senjata yang dapat mengalahkan tipu daya. Jadi, jika kita menggantikan kepercayaan yang salah dengan KEBENARAN di dalam pikiran kita, maka emosi kita akan otomatis mengikuti KEPERCAYAAN- KEPERCAYAAN YANG BENAR.



SITUASI + ORANG + BARANG è MEMICU è KEPERCAYAAN YANG BENAR è EMOSI YANG SEHAT è TINDAKAN YANG SEHAT


KERAJAAN ALLAH akan memberikan KEBENARAN + DAMAI + SUKACITA

KEBENARAN diberikan ke KEPERCAYAAN YANG BENAR.
DAMAI diberikan ke EMOSI YANG SEHAT.
SUKACITA diberikan ke TINDAKAN YANG SEHAT (kemerdekaan) .

Jadi jika kita mengijinkan Kerajaan Allah bertahta, maka proses pemulihannya adalah:


PEMULIHAN IMAJINASI

Pemulihan selalu harus berurusan dengan pemulihan pikiran. Pikiranlah yang mengendalikan seluruh kehidupan kita. Pikiran dan hati (perasaan) juga sangat berkaitan erat. Pikiran yang sehat menentukan perasaan (hati) yang sehat pula.

Lalu dari manakah datangnya kepercayaan- kepercayaan yang salah itu? Ternyata, pemercayaan yang salah selalu datang dari penanaman benih-benih pikiran yang salah sejak dari kita masih kecil sampai bertumbuh menjadi dewasa. Segala pikiran yang masuk sejak seseorang masih kanak-kanak (di bawah umur 7 tahun) akan cenderung dianggap sebagai suatu KEBENARAN. Pikiran-pikiran tersebut terbawa terus-menerus di dalam pola pikir kita. Meskipun seseorang telah mengalami kelahiran baru, imajinasi-imajinasi buruk tersebut masih saja terus menguasainya.


PENGALAMAN BURUK

Dari manakah imajinasi yang buruk tersebut berasal? Ia berasal dari pengalaman-pengalam an buruk di masa lalu.

PENGALAMAN YANG BURUK membuat IMAJINASI YANG BURUK mengenai ALLAH dan menimbulkan KEPERCAYAAN YANG SALAH, selanjutnya timbul EMOSI NEGATIF, yang berakibat TINDAKAN NEGATIF.


Pengalaman buruk adalah bagaikan rekaman video clip dari hidup kita yang siap diputar kembali oleh iblis untuk memicu kepercayaan- kepercayaan yang salah tersebut. Akibatnya, kehidupan kita dapat dikendalikan olehnya. Akibatnya, kehidupan kita dapat dikendalikan olehnya. Video clip kita penuh dengan gambar-gambar yang sangat negatif, buruk dan menyakitkan. Beberapa video clip kita penuh dengan gambar-gambar seksual yang sangat “berkesan”, tetapi bertentangan dengan hati nurani kita.


PENGALAMAN BARU

Bagaimanakah cara menghapus imajinasi yang buruk? Tidak ada cara lain. Allah perlu memberikan kepada kita pengalaman yang baru. Sebagaimana pengalaman buruk menciptakan video clip yang buruk, demikianlah pengalaman baru akan menghasilkan video clip yang baru pula. Allah berjanji bahwa, Ia tidak akan membiarkan Sion (gerejaNya) terus menerus menangis dalam penderitaan (Yesaya 30:18-19). Ia akan mendengar teriakan kita.

Hal apakah yang akan Allah lakukan? Ia akan melakukan PERJUMPAAN DENGAN KITA. Ia tidak akan bersembunyi. “... Pengejarmu tidak akan menyembunyikan diri lagi, tetapi matamu akan terus melihat Dia, dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu: ‘Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya,’ entah kamu menganan atau mengiri.” Yesaya 30:20b-21.

Ia akan memberikan kepada kita pengalaman-pengalam an baru. Sang pengajar (KEBENARAN) akan menyatakan diriNya. Kita pasti akan mendengarkan suara KEBENARAN. Kita pasti akan melihat KEBENARAN. Melalui setiap topik dalam buku ini, kita berharap Allah menyatakan KEBENARAN yang akan memerdekakan kita dari semua ikatan emosional yang buruk. Ketika imajinasi buruk disingkirkan, maka kita akan memiliki hubungan intim dengan Allah. Kita dapat memandang kemuliaan Tuhan tanpa gambar (imajinasi) yang buruk (Yesaya 30:20).


PENGALAMAN YANG BARU membuat IMAJINASI YANG BAIK mengenai ALLAH dan menimbulkan KEPERCAYAAN YANG BENAR, selanjutnya timbul EMOSI SEHAT, yang berakibat TINDAKAN BENAR.


Sekarang kita dapat hidup di hadapan wajah Tuhan (CORAM DEO). Mengapa? Karena sekarang semua berhala-berhala disingkirkan dari hidup kita. “Engkau akan menganggap najis patung-patungmu yang disalut dengan perak atau yang dilapis dengan emas; engkau akan membuangnya seperti kain cemar sambil berkata kepadanya: “Keluar !” Yesaya 30:22.

Ketika seseorang memiliki imajinasi karena kepercayaan yang benar, maka ia akan memiliki HATI YANG DAMAI. Hati damai itulah yang disebut HATI SURGAWI. Hati surgawi adalah hati orang-orang yang hidup di dalam Kerajaan Surga. Mereka akan merasakan keindahan surga di bumi. Apakah Anda rindu memiliki hati surgawi tersebut? Ikutilah perjalanan selanjutnya.



HARI 1

Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang, (Amsal 17:22)

EMOSI-EMOSI YANG MEMBUNUH
Mazmur 107:17-22
107:17. Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka;
107:18 mereka muak terhadap segala makanan dan mereka sudah sampai pada pintu gerbang maut.
107:19 Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan diselamatkan- Nya mereka dari kecemasan mereka,
107:20 disampaikan- Nya firman-Nya dan disembuhkan- Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur.
107:21 Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan -Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia.
107:22 Biarlah mereka mempersembahkan korban syukur, dan menceritakan pekerjaan-pekerjaan -Nya dengan sorak-sorai!


M1 menerima
Berdoalah senantiasa dengan penuh sukacita, maka kita akan mengalami kasih, kuasa dan kebenaran Tuhan.

M2 merenungkan

Hal apakah yang dapat menyebabkan penyakit? (Ayat 17). Apakah akibat dari penyakit tersebut? (Ayat 18).
Hal apakah yang seharusnya dilakukan oleh mereka yang mengalami kesesakan (penyakit)? Dari hal apakah Allah membebaskan mereka? (Ayat 19).
Bagaimanakah cara Allah menyembuhkan penyakit-penyakit yang demikian? (Ayat 20). Hal apakah yang selanjutnya harus tetap dipelihara setelah kesembuhan terjadi? (Ayat 21-22).


PENGAJARAN

Emosi adalah hal yang paling mudah disadari oleh seseorang. Orang-orang datang kepada psikolog ataupun dokter karena perasaannya yang terganggu. Emosi jugalah yang menyebabkan seseorang bersikap. Sikap hati seseorang menentukan perilakunya.

EMOSI → SIKAP HATI → PERILAKU

Boleh dikatakan sikap adalah perasaan yang diwujudkan dalam perilaku. Kalau emosi seseorang sehat, maka ia akan menghasilkan sikap hati dan perilaku yang sehat pula. Sebaliknya, kalau emosi seseorang tidak sehat, maka ia akan menghasilkan sikap hati dan perilaku yang berdosa. Dari manakah datangnya emosi yang tidak sehat? Emosi seseorang disebabkan oleh kepercayaan- kepercayaan yang ada dalam pikirannya. Jika kepercayaannya benar, maka ia menghasilkan emosi yang sehat, kalau kepercayaannya salah, akan menghasilkan emosi-emosi yang tidak sehat seperti: takut, kuatir, marah, iri.

KEPERCAYAAN → EMOSI → SIKAP HATI → PERILAKU

Di dalam buku ini, kita akan belajar bagaimana menyembuhkan emosi-emosi yang tidak sehat dengan mengubah kepercayaan- kepercayaan yang salah. Kepercayaan yang salah hanya dapat diperbaiki dengan kebenaran.

DUA KERAJAAN

Cara iblis menghancurkan manusia adalah dengan menaruh tipu daya dalam pikirannya yang mengakibatkan ia hidup dalam emosi yang tidak sehat. Akibat emosi yang tidak sehat, adalah manusia yang berperilaku dosa. Maka akhirnya muncullah berbagai jenis penyakit yang mematikan.

Ada 2 kerajaan yaitu KERAJAAN KEGELAPAN dan KERAJAAN ALLAH.

KERAJAAN KEGELAPAN
2 Tesalonika 2:9-10; Gal 5:19-21

TIPU DAYA (kepercayaan yang salah)

EMOSI YANG TIDAK SEHAT
SIKAP YANG SALAH
PERILAKU YANG SALAH

SAKIT-PENYAKIT



KERAJAAN ALLAH
Roma 14:17; Gal 5:22-23

KEBENARAN (kepercayaan yang benar)

DAMAI SEJAHTERA
SUKACITA
(BUAH-BUAH ROH)

HIDUP YANG SEHAT


Jadi emosi-emosi yang tidak sehat haruslah diatasi sebelum hal-hal tersebut akan membawa penyakit-penyakit yang mematikan.


PENYAKIT YANG DISEBABKAN EMOSI YANG TIDAK SEHAT

Don Colbert, dalam bukunya “Apa yang Anda tidak tahu mungkin sedang membunuh Anda”, menuliskan bahwa sikap-sikap buruk yang kita kembangkan akan berakibat fatal terhadap kesehatan tubuh kita. Perasaan-perasaan yang mematikan mencakup:
- Tidak mau mengampuni
- Ketakutan
- Rasa bersalah
- Kebencian
- Iri hati
- Kepahitan
- Malu
- Kemarahan
- Kesepian / ditinggalkan
- Direndahkan

Dari semua perasaan-perasaan di atas, kepahitan, kebencian dan tidak mau mengampuni adalah PERASAAN YANG PALING MEMATIKAN. Hampir semua penyakit (mungkin sampai 80%) disebabkan oleh perasaan-perasaan yang mematikan tersebut.

- Kebencian dan iri hati dapat menyebabkan: tekanan darah tinggi, sakit kepala, penyakit jantung, tukak lambung bahkan kanker.
- Sikap yang sombong mengakibatkan penyakit mental, stroke / serangan jantung dan kematian.
- Ketakutan dan kekuatiran menyebabkan penyakit jantung, kejiwaan, panik, depresi, serangan jantung dan fobia (takut).
- Kemarahan menyebabkan: rematik (artritis), serangan jantung, gagal jantung, kanker, tekanan darah tinggi, stroke dan tukak lambung.
- Depresi juga menyebabkan kanker.


OBAT MUJARAB

Ketika kita mendatangkan Kerajaan Allah, maka segala penyakit disembuhkan, setan diusir, hidup kita dipulihkan. Mengapa? Karena Kerajaan Allah memberikan 3 obat mujarab yang akan menyembuhkan kita secara tuntas. “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.” Roma 14:17.

Kebenaran
Ketika kebenaran datang, tipu muslihat akan terbongkar. Kebenaran adalah seperti TERANG yang akan MENERANGI pikiran kita. Pikiran yang benar akan membawa damai sejahtera.

Damai Sejahtera dan Sukacita
Damai sejahtera dan sukacita adalah obat yang paling mujarab untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.” Amsal 17:22.

Orang yang memiliki damai dan banyak tertawa akan hidup lebih lama. Ilmu kedokteran membuktikan bahwa pada saat kita TERTAWA, kita melepaskan zat ENDORPHIN (sejenis Morphin) yang memberikan perasaan nyaman. Hal tersebut adalah seperti obat yang membuat tubuh kita meningkatkan daya tahannya terhadap penyakit. Sebaliknya orang yang terus membiarkan stress berkembang, akan mengakibatkan sistem kekebalan tubuh yang lemah, kacau, bahkan menjadi agresif yang mengakibatkan perusakan diri. Apakah Anda masih memiliki emosi-emosi yang mematikan ? (Galatia 5:19-21).

Apakah Anda memiliki hidup yang sehat dan berbahagia? Milikilah obat-obat mujarab dari surga yang bernama buah Roh. “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.” Galatia 5:22-23.

M3 melakukan
Buatlah keputusan untuk membereskan KELAKUAN-KELAKUAN yang berdosa yang dapat menyebabkan banyak penyakit.

Emosi-emosi saya yang belum dipulihkan:
............

Kelakuan-kelakuan saya yang berdosa:
............

M4 membagikan
Bagikan dan ceritakan, kemudian layanilah orang-orang yang membutuhkan pemulihan emosi di:

Keluarga
Komsel
Lingkungan sehari-hari


Bacaan minggu selanjutnya (kalau mau terus menggunakan renungan ini):
Pilih satu bagian (poin) untuk satu minggu:
- Yakobus 5:12-20
- Amsal 17:22; Amsal 4:20-23


HARI 2

Orang sombong berpikir bahwa dirinya lebih dari yang sebenarnya.
Orang minder berpikir bahwa dirinya kurang dari yang sebenarnya.
Orang yang rendah hati berpikir bahwa dirinya sama seperti yang sebenarnya.

RENDAH HATI
2 Korintus 5:16-17; Matius 11:11

M1 menerima
Berdoalah agar Firman Tuhan yang direnungkan dapat memberi pencerahan.

M2 merenungkan

Menurut ukuran apakah kita tidak boleh menilai seseorang? Menurut ukuran apakah seharusnya kita menilainya? (2 Korintus 5:16).
Siapakah kita sesungguhnya? Siapakah yang bukan kita yang sesungguhnya? (2 Korintus 5:17)
Lebih dari siapakah keberhargaan orang-orang terkecil dalam Kerajaan Allah? (Matius 11:11).


PENGAJARAN

Gambar diri adalah imajinasi yang kita miliki atas diri kita sendiri. Di dalam imajinasi tersebut terdapat gambaran tentang “SIAPAKAH KITA?” Gambar diri adalah VIDEO CLIP yang kita miliki tentang diri kita. Dari manakah imajinasi-imajinasi tersebut berasal?


Berasal dari APA KATA ORANG TUA (Orang Lain)

Suatu saat ada seorang anak kecil yang berlari-lari sambil menangis dan berkata: “Papa, aku dibilang banci oleh teman-teman sekolah.” Dengan maksud bercanda si ayah berkata: “Memang benar, kamu tingkah lakunya mirip banci.” Kata-kata yang didengar anak tersebut (dibawah umur 7 tahun) dianggap suatu KEBENARAN. Ia percaya pada apa yang dimasukkan ke dalam imajinasinya.

Pada suatu saat, setelah besar, anak tersebut mempercayai KEPERCAYAAN YANG SALAH itu. Ia percaya bahwa ia bukanlah pria ataupun wanita, tetapi jenis ke 3, yaitu BANCI. Akhirnya ia menjadi seorang homoseks. Imajinasi-imajinasi apakah yang ada di dalam pikiran kita tentang diri kita? Apakah isi video clip saya?
- Saya bodoh
- Saya banci
- Saya tomboy
- Saya jelek
- Saya malas
- Saya tidak ada harapan
- Saya jelek penampilannya
- ............ .....


Berasal dari APA KATA LINGKUNGAN KITA

Suatu lingkungan mempunyai nilai-nilai budaya yang coba dimasukkan ke dalam imajinasi kita. Suku-suku tertentu mempunyai budaya tertentu. Ada nilai-nilai budaya yang alkitabiah dan ada nilai-nilai yang bertentangan dengan Alkitab. Ada suku tertentu yang lebih menghargai anak laki-laki lebih dari anak perempuan. Hal tersebut dapat menanamkan imajinasi-imajinasi buruk dan menimbulkan kepercayaan yang salah tentang diri sendiri.

Ada pula budaya tertentu yang menanamkan nilai-nilai, bahwa jika kita menceritakan kesalahan / dosa kepada seseorang adalah suatu bentuk KEHINAAN dan MALU. Akibatnya, orang yang menerima imajinasi tersebut punya kepercayaan yang salah, “Keterbukaan adalah kesalahan besar.” Temukanlah imajinasi-imajinasi apa dari lingkungan Anda, yang mempengaruhi Anda ! Misalnya:
- Kulit hitam itu jelek.
- Pria lebih berharga dari wanita.
- Orang yang kulit hitam lebih hina dari yang berkulit putih.


Berasal dari APA KATA DIRI SENDIRI

Hal ini disebut juga self talk (pembicaraan diri sendiri). Pada saat seseorang sedang mengalami tekanan-tekanan, self talk akan muncul. Self talk adalah kata-kata dari diri sendiri yang kita katakan kepada diri kita sendiri. Misalnya:
- “Memang kamu goblok sih.”
- “Mati deh, aku ...”
- “Nasibku memang jelek terus...”
- “Tuhan tak bisa pakai orang yang modelnya seperti saya.”
- “Saya tidak mungkin lagi berubah.”
- ............

Jadi gambar diri (video clip diri) kita berasal dari sumber-sumber di atas. Hal inilah yang menciptakan TIPU DAYA (KEPERCAYAAN- KEPERCAYAAN YANG SALAH), di dalam diri kita dan akhirnya mengontrol hidup kita.

KATA ORANG TUA + KATA LINGKUNGAN + KATA DIRI SENDIRI akan membentuk IMAJINASI DIRI (VIDEO CLIP) YANG SALAH, yang mengakibatkan KEPERCAYAAN DIRI YANG SALAH menimbulkan perasaan MINDER yang dapat menjadi pribadi yang:
- TERTUTUP
- MENCARI IDENTITAS
- MENCARI KEBENARAN
- MENCARI KEBERHARGAAN YANG SALAH
- PEMBUKTIAN DIRI
- DSB.

PENGALAMAN BARU

Imajinasi adalah suatu kekuatan yang sangat dahsyat, yang akan terus-menerus mempengaruhi hidup kita. Imajinasi dapat menjadi berhala yang mengontrol hidup kita. Kita dikuasai dan diperbudak olehnya. Apakah jalan keluarnya? Kita harus memiliki imajinasi baru yang dari Tuhan. Jika mata (imajinasi) kita baik, maka teranglah seluruh tubuh (hidup) kita. Tetapi, apabila mata (imajinasi) kita buruk, gelaplah seluruh hidup kita (Matius 6:22-23).

Apa yang kita imajinasikan, menentukan siapa yangmenjadi Tuhan (penguasa di dalam hidup kita). “Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” Matius 6:24. Bagaimanakah Tuhan menyembuhkan kita ? Ia memberikan kita suatu imajinasi yang baru. Dari manakah imajinasi yang baru tersebut kita peroleh? Allah sendiri akan memberikan pengalaman-pengalam an baru.

Hendry T. Blackaby berkata bahwa Tuhan dapat memberi kita pengalaman baru melalui:

Alkitab
Situasi / kondisi
Doa-doa yang profetik
Komunitas orang percaya (komsel/keluarga)

ALKITAB + SITUASI / KONDISI + DOA PROFETIS + KOMUNITAS menghasilkan IMAJINASI YANG BARU memberikan KEPERCAYAAN DIRI YANG BENAR membuat GAMBAR DIRI YANG SEHAT sehingga menghasilkan PERBUATAN YANG BAIK.


Pernahkah Anda mendengar tentang Helen Keller? Ia adalah wanita Inggris pertama yang mendapatkan gelar sarjana. Padahal ia adalah wanita yang memiliki cacat ganda. Orangtuanya telah menyerah (angkat tangan) untuk membesarkannya. Namun, Helen Keller menjadi orang yang sukses berkat investasi hidup yang diberikan oleh seorang perawat kristen yang bernama Annie Sulivan. Oleh karena kasih yang luar biasa dan penanaman nilai-nilai gambar diri yang sehat, perawat tersebut berhasil membuat Helen Keller tidak minder, bahkan tidak putus asa untuk berjuang menjadi seorang sarjana yang berguna bagi bangsa dan kemanusiaan.

Mengapa Annie Sulivan sabar untuk melayani Helen Keller yang cacat? Sebab, Annie sendiri pernah mengalami penyakit jiwa yang sangat berat. Ia dikurung di dalam rumah sakit jiwa yang paling terisolir. Tetapi berkat seorang perawat kristen di rumah sakit tersebut, Annie Sulivan akhirnya disembuhkan. Setelah sembuh, ia memutuskan untuk mengabdikan dirinya demi memulihkan orang-orang cacat yang lain. Helen maupun Annie, keduanya disembuhkan melalui: kebenaran Firman, situasi / kondisi, doa-doa maupun komunitas orang percaya yang mengasihi mereka.


M3 melakukan
I. T emukan
a. Tuliskan imajinasi-imajinasi / ingatan-ingatan yang membuat Anda sangat rendah diri:
□ Latar belakang
□ Status sosial
□ Bentuk fisik
□ Pendidikan
□ .....

b. Kata-kata apakah yang sering Anda katakan pada diri sendiri (pembicaraan diri), misalnya: “Saya memang nggak layak”, dan lainnya! ......
c. Pengalaman-pengalam an masa lalu yang menyakiti dan merendahkan Anda.
II. A kuilah poin a, b, c kepada Tuhan dan seseorang.
III. A lamilah Kristus, temukanlah pengalaman baru dalam kebenaranNya (melalui: Alkitab, doa profetik, situasi / kondisi, komunitas orang percaya).
IV. T unduklah kepada Tuhan dan FirmanNya serta lawanlah iblis. Hafalkan 2 Korintus 5:16-17.

M4 membagikan
Layanilah seseorang yang membutuhkan pemulihan gambar diri dan perasaan-perasaan rendah diri (minder).

Bacaan minggu selanjutnya (kalau mau terus menggunakan renungan ini):
Pilih satu bagian (poin) untuk satu minggu:
- 1 Korintus 4:1-5
- Galatia 3:25-29

NOTES
Tuliskanlah poin penting apa saja yang Anda dapatkan selama saat teduh 2 hari ini .......
............ .



HARI 3
Takut gagal bukan disebabkan oleh kegagalan itu sendiri, tetapi oleh apa yang kita percayai tentang kegagalan

TAKUT GAGAL
Roma 3:28; 2 Korintus 5:21; Ibrani 10:10, 14

Roma 3:28
3:28 Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.

2 Korintus 5:21
5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Ibrani 10:10, 14
10:10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
10:14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.


M1 menerima
Bangunlah hubungan yang intim dengan Allah melalui gaya hidup yang berdoa senantiasa.

M2 merenungkan

Tanpa disadari kita sering berpikir bahwa hal yang membuat seseorang BENAR adalah “apa yang dilakukannya.” Menurut Alkitab, karena hal apakah manusia dibenarkan? (Roma 3:28).
Bagaimanakah Allah membuat kita menjadi benar ? (2 Korintus 5:21).
Berapa kalikah Kristus harus berkorban untuk pembenaran kita ? Berapa lama kah pembenaran tersebut berlangsung? (Ibrani 10:10, 14)


PENGAJARAN

Takut gagal berasal dari standar BENAR-SALAH yang sudah tertanam dalam diri kita sejak kecil. Standar tersebut telah ditanam di dalam diri kita melalui pengalaman-pengalam an yang menanamkan nilai-nilai yang salah. Ketika seseorang masih kecil, ia sering mendengar bagaimana ayahnya mengatakan berulang-ulang kata-kata seperti:
“Kamu jangan lupa, kita keluarga yang miskin, orang miskin itu sangat hina. Karena itu kamu jangan pernah jadi orang miskin, kalau sekolah harus tinggi-tinggi, kerja harus berhasil, supaya nanti JADI ORANG.”

Kata-kata tersebut tertanam amat dalam di dalam hati nurani kita. Setiap kali kita gagal, kita merasa gagal, kita merasa sangat bersalah dan ketakutan. Itulah, sebabnya banyak orang yang mengejar kesuksesan demi menghilangkan perasaan bersalah dan takut gagal tersebut. Pada ekstrim lainnya, ada orang justru tidak ingin melakukan apa-apa supaya jangan mengalami kegagalan. Ada juga orang yang selalu dituntut untuk berhasil dengan disertai ANCAMAN. Orang-orang yang demikian seperti dikejar tuntutan yang mengharuskan mereka untuk menjadi BENAR dengan mencapai standar tertentu.


MELIHAT STANDAR TUHAN

Bagaimanakah seseorang dipulihkan ? Ia harus belajar melihat standarnya Tuhan. Bagaimanakah standar Tuhan di dalam menilai seseorang BENAR-SALAH? “Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum taurat,” (Roma 3:28). Ternyata kita dibenarkan bukan karena perbuatan kita. Kita sudah jadi benar saat kita PERCAYA. Jadi perbuatan sedikitpun tidak membuat kita menjadi benar karena perbuatannya. Orang benar bertindak benar dari posisinya sebagai orang benar. Ketika Allah melihat kita, Ia tidak lagi melihat dosa-dosa kita, tetapi Ia melihat kita seperti anakNya, Yesus Kristus.

Kita adalah orang benar yang di hadapan Tuhan dilihat sebagai orang yang BELUM PERNAH BERDOSA. Mengapa? Karena kita sekarang bersalutkan Kristus (Galatia 3:26-27).

Di dalam Kristus, kita menjadi orang benar. Kita diterima sepenuhnya. Jika Allah begitu sempurna menerima kita, mengapa kita tidak menerima diri sendiri?

JEBAKAN PENAMPILAN

Banyak orang Kristen yang masih hidup dengan standar harga diri yang salah. Robert McGee, berkata bahwa banyak orang mempunyai standar kepercayaan diri yang salah sebagai berikut:

HARGA DIRI SAYA = PENAMPILAN SAYA + APA KATA ORANG LAIN

Apakah akibatnya? Jika kita tidak mencapai standar tertentu, maka kita merasa bersalah dan tidak berharga. Itulah sebabnya beberapa orang berusaha agar hidupnya harus mencapai gaya hidup dan penampilan tertentu, agar ia merasa berhasil. Akibatnya mereka menghalalkan segala cara untuk mencapai standar tersebut. Karena hal tersebut mereka menjadi tidak tulus dan hidup dalam manipulasi dan kompetisi yang tidak sehat.

RUMUS KEBERHARGAAN YANG BENAR

Jadi seharusnya, standar manakah yang harus kita pegang? Rumus keberhargaan yang benar adalah:

HARGA DIRI SAYA = PRIBADI SAYA DALAM KRISTUS + APA KATA TUHAN

Jika kita membangun harga diri kita di atas fondasi ini, maka harga diri kita tidak akan pernah jatuh-bangun. Harga diri kita tetap kokoh. Mengapa? Sebab pribadi kita di dalam Kristus tidak akan pernah berubah. Harga diri kita di atas dasar batu karang. Sebaliknya, bila harga diri kita dibangun atas dasar fondasi yang salah, yaitu atas dasar penampilan dan apa kata orang lain, maka kita akan mengalami dua hal:

Pada saat kita gagal mencapai penampilan, kita merasa minder (rendah diri). Kita merasa tidak berharga.
Pada saat kita berhasil mencapai penampilan, kita akan merasa sombong. Jadi sombong dan rendah diri berasal dari rumus keberhargaan salah yang sama.

Pada saat itu, kita sedang membangun harga diri kita di atas pasir. Penampilan kita + apa kata orang lain selalu berubah-ubah. Itulah sebabnya orang yang membangun dirinya di atas fondasi ini akan memiliki harga diri yang tidak stabil. Naik turun seperti yo-yo.

GANTI KEPERCAYAAN

Jadi, untuk disembuhkan dari kepercayaan diri yang salah ini, maka diperlukan penggantian kepercayaan yang salah dengan kepercayaan yang benar. Setiap kali merasa gagal, kita perlu kembali menghafalkan dan merenungkan apa rumus keberhargaan diri kita. Kita perlu mengalami pembaharuan pikiran yang terus menerus, sampai akhirnya pikiran barulah yang bekerja. Rumus baru harus menggantikan rumus lama. Rumus Ilahi menggantikan rumus iblis.

M3 melakukan

T emukan
a. Tuliskan imajinasi-imajinasi / ingatan-ingatan yang membuat Anda sangat rendah diri:
□ Kegagalan masa lalu
□ Pengalaman kemiskinan masa lalu
□ Selalu gagal menyenangkan orang tua
□ dsb.
□ .....

b. Pikiran-pikiran apakah yang sering muncul, ketika Anda menghadapi tantangan dalam hidup:
□ Aku tidak mungkin mencapai standar itu.
□ Aku harus mencapai standar itu, supaya aku berhasil, dsb.
c. Tuliskanlah pengalaman-pengalam an masa lalu dalam kegagalan yang sangat menyakitkan.

A kuilah poin a, b, c kepada Tuhan dan kepada seseorang.
A lamilah Tuhan, temukanlah pengalaman baru dalam kebenaranNya (melalui: Alkitab, doa profetik, situasi / kondisi, komunitas orang percaya).
T unduklah kepada Tuhan dan FirmanNya serta lawanlah iblis. Hafalkan Roma 3:28.

M4 membagikan
Layanilah orang-orang yang membutuhkan pemulihan yang sama dengan prinsip-prinsip di atas.

Bacaan minggu selanjutnya (kalau mau terus menggunakan renungan ini):
Pilih satu bagian (poin) untuk satu minggu:
- Roma 5:1-2; Galatia 3:22-24
- Roma 4:6-8; Titus 3:4-7

NOTES
Tuliskanlah poin penting apa saja yang Anda dapatkan selama saat teduh hari ini.
............



HARI 4

Kita tidak akan pernah menjadi begitu buruk sehingga kita melampaui jangkauan kasih karunia, dan kita tidak akan pernah menjadi begitu baik sehingga kita tidak memerlukan kasih karunia Tuhan (Jerry Bridges).

PERFEKSIONIS
Roma 4:6-8; Titus 3:4-7

Roma 4:6-8
4:6 Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya:
4:7 "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran- pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya;
4:8 berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya."

Titus 3:4-7
3:4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
3:6 yang sudah dilimpahkan- Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita,
3:7 supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.
l

M1 menerima
Berdoalah agar Anda mengalami perjumpaan dengan Allah dalam renungan hari ini.

M2 merenungkan

Siapakah orang yang berbahagia itu ? (Roma 4:6). Hal apakah yang Allah lakukan terhadap orang tersebut ? (Roma 4:7-8)
Berdasarkan apakah kita diselamatkan? (Titus 3:4-6).
Jadi, oleh karena apakah kita dibenarkan? (Titus 3:7).


PENGAJARAN

Perfeksionis adalah suatu problem kejiwaan di mana seseorang mempunyai paham kesempurnaan (perfect). Perfeksionis adalah bentuk ekstrim dari problem takut gagal. Orang yang perfeksionis mempunyai kepercayaan salah yang berbunyi: “Supaya saya berharga (berbahagia) , saya harus mencapai kesempurnaan, jika tidak saya .. (tidak boleh gagal sedikitpun).”

Biasanya seorang perfeksionis berkembang dari orang tua yang perfeksionis juga. Tuntutan-tuntutan untuk hidup sempurna kepada seorang anak yang masih kecil akan melekat dan menjadi kepercayaan yang salah dan akan mengontrol hidup anak tersebut seumur hidupnya. Orang yang perfeksionis sangat tersiksa, dan orang yang hidup dengan dia juga sangat tersiksa.

Seorang perfeksionis akan berkali-kali dalam sehari mengalami kegagalan dalam mencapai standar kesempurnaan. Itu sebabnya ia akan jatuh bangun dan perasaannya akan naik turun berkali-kali dalam satu hari. Seorang perfeksionis sangat sulit menerima kegagalan. Ia akan marah terhadap kegagalan dirinya maupun orang lain.


BERMACAM-MACAM PERFEKSIONIS

Ada orang yang berpaham sempurna dalam kebersihan. Mereka berulang-ulang harus mencuci dirinya sendiri sampai benar-benar bersih. Bahkan seringkali kebersihan yang dituntut sangat berlebihan. Ada orang yang harus mandi dengan menghabiskan lebih banyak sabun dari yang lain. Ada pula yang berulang-ulang harus menghitung uang atau memeriksa pintu-pintu yang sudah terkunci.

Beberapa orang perfeksionis harus meletakkan barang dengan rapi dan tidak boleh mengembalikan barang tersebut pada posisi yang berbeda dari sebelumnya. Ada pefeksionis yang ketika memasuki ruangan, ia langsung melihat letak barang yang salah dan merasa terganggu dengannya. Ada suami yang selalu menuntut isterinya bersikap sempurna, berpakaian rapi dan berbicara tidak sembarangan. Apabila isterinya berbuat seperti yang tidak ia harapkan, maka isterinya menjadi sasaran kritikan dan kemarahan.


PERBEDAAN ANTARA PERFEKSIONIS DAN SPIRIT OF EXCELLENCE

Perfeksionis biasanya tidak menyadari problem kejiwaan tersebut, sebab mereka menganggap hal tersebut sama dengan spirit of excellence (Roh yang selalu ingin memberi yang terbaik). Perbedaannya sangat besar. Perfeksionist akan melakukan kesempurnaan, bukan untuk Tuhan, tetapi untuk keberhargaan dirinya. Sedangkan spirit of excellence akan melakukannya untuk Tuhan.

Pada saat seorang perfeksionis gagal, mereka tidak dapat menerimanya dan mulai meyalahkan diri, orang lain bahkan kadang-kadang menyalahkan Tuhan. Sebaliknya pada saat gagal, seorang yang mempunyai spirit of excellence tidak akan terus menerus terpuruk dalam tuduhan. Ia akan cepat bangkit dan mengembalikan segala kemuliaan bagi Tuhan.


CARA ALLAH MENYEMBUHKAN

Ada sebuah kisah nyata yang sangat menarik. Ada seorang gembala sidang yang mempunyai bapak seorang tentara. Pada suatu hari, ayahnya meninggal dunia. Semua anggota keluarga berdiri di depan peti jenazah dan menangis termasuk gembala sidang tersebut. Sementara ia menangis, seseorang bertanya kepadanya: “Mengapa Bapak menangis?” Ia menjawab: “Saya menangis karena saya menyesal mengapa saya hanya dapat mencintai ayah saya selama dua tahun terakhir, sedangkan selama lebih dari 30 tahun saya hidup dalam perasaan benci dan kepahitan terhadapnya.”

Kemudian gembala sidang tersebut melanjutkan ceritanya. “Bapak saya adalah seorang perfeksionis, ia selalu menuntut saya melakukan sesuatu yang kelihatannya mustahil. Jika orang lain bangun jam 05.00 pagi, ia menuntut saya untuk bangun jam 04.00 pagi.” Bapak saya berkata: “Kamu harus mencapai ini, jika tidak, awas! Papa tidak sayang sama kamu.” Sebenarnya papa saya mencintai saya, hanya kasihnya adalah kasih yang bersyarat. Jika saya tidak memenuhi persyaratan- persyaratan tersebut, saya akan dihajar habis-habisan. Saya bertumbuh dalam kepahitan, lalu menikah dan mempunyai dua anak.

Pada suatu hari anak saya berkata: Pa, saya mau ikut pertandingan bola. Papa ikut nonton ya. Saya bangga dengan anak saya, karena saya yang melatihnya. Namun ketika saya melihat anak saya sangat buruk permainannya, saya sangat marah dan mulai menolak anak saya dan berkata: Papa malu punya anak seperti ini, yang tidak becus.” Alangkah terkejutnya saya ketika sampai di rumah. Saya sadar bahwa saya telah memperlakukan anak saya PERSIS seperti ayah saya memperlakukan saya dengan keras. Sejak saat itu hati saya berubah. Namun anak saya yang saya perlakukan dengan keras telah terlanjur menjadi pahit.

Pada suatu hari dalam pertandingan berikutnya, saya hadir dan menonton. Pada saat itupun ia kembali gagal. Saya menghampiri anak saya yang sedang tertunduk sedih dan tertuduh. Saat itu saya tidak berkata apa-apa tetapi mengajaknya makan es krim. Pada saat itu saya berkata: Nak, gagal itu dapat terjadi, tapi kan kamu sudah melakukan yang terbaik. Anak saya sangat terkejut karena saya tidak pernah memperlakukan dia demikian. Ia menangis dan hubungan kami dipulihkann (Father Image, hal 13-16).

M3 melakukan

T emukan
Dalam hal apakah Anda adalah seorang perfeksionis? (Paham sempurna = tidak boleh salah).

□ Perkataan
□ Sikap
□ Kebersihan (mandi, gosok gigi, dsb).
□ Meletakkan barang
□ Perencanaan
□ dsb

Pengalaman-pengalam an apakah yang Anda dapatkan di masa lalu sehingga Anda menjadi perfeksionis?

A kuilah dan ceritakanlah hal-hal di atas kepada Tuhan dan kepada seseorang.
A lamilah Tuhan, temukanlah kebenaranNya (Melalui Alkitab, doa profetik, situasi / kondisi, komunitas orang percaya).
T unduklah kepada Tuhan dan FirmanNya serta lawanlah iblis. Hafalkan Roma 4:7-8.

M4 membagikan
Ceritakan dan layanilah orang-orang yang masih mempunyai kepercayaan yang salah, bahwa mereka menjadi benar bukan karena perbuatan-perbuatan mereka, tetapi karena kasih karunia Allah.

Bacaan minggu selanjutnya (kalau mau terus menggunakan renungan ini):
Pilih satu bagian (poin) untuk satu minggu:
- Roma 5:12-19
- Filipi 3:7-11


NOTES
Tuliskanlah poin penting apa saja yang Anda dapatkan selama saat teduh hari
........



HARI 5
Kasih Allah adalah tidak bersyarat, tetapi janji Allah itu bersyarat. Kesalahan manusia adalah mencoba menukarnya (Edwin Louis Cole).

RASA TERTUDUH
1 Yohanes 3:19-22; 1 Yohanes 4:10

1 Yohanes 3:19-22
3:19 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah,

3:20. sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu.
3:21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,
3:22 dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.

1 Yohanes 4:10
4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.


M1 menerima
Anda rindu mengalami pencerahan untuk mengerti kebenarannya? Berdoalah!

M2 merenungkan

Rasa tertuduh sangatlah berbahaya. Hal-hal apakah yang akan terjadi apabila seseorang bebas dari tuduhan? (1 Yohanes 3:21-22).
Jadi bagaimanakah cara mengatasi tuduhan pada saat kita jatuh ke dalam dosa / berbuat kesalahan? (1 Yohanes 3:19-20).
Hal apakah yang Allah lakukan agar kita berdamai denganNya ? (1 Yoh 4:10).


PENGAJARAN

Ada orang-orang yang begitu terbiasa dengan tuduhan, sampai-sampai mereka TERTUDUH kalau TIDAK TERTUDUH. Wah ini, tertuduh kelas berat. Tuduhan itu sebenarnya wajar dan perlu. Kita akan tertuduh apabila kita jatuh ke dalam dosa dan berbuat kesalahan. Tuduhan adalah alat yang diberikan oleh Tuhan di dalam hati nurani untuk memberikan kita peringatan (alarm) tentang kondisi kita terhadap suatu keadaan. Apabila kita melanggar batas-batas moral, maka hati nurani kita mulai berbunyi. Namun, walaupun demikian keadaan terus menerus tertuduh adalah hal yang tidak sehat.

SENJATA IBLIS YANG PALING AMPUH

Tuduhan yang kita ijinkan berlarut-larut di dalam diri kita akan memberikan tempat bagi iblis untuk bekerja, sehingga ia akan menghancurkan kita. Salah satu nama iblis adalah PENDAKWA. Iblis bekerja 24 jam untuk mendakwa kita di hadapan Allah. “Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: ‘Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapiNya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.” Wahyu 12:10.

DAKWAAN iblis sangat ampuh. Ketika menjadi terdakwa, maka kita tidak lagi memiliki hubungan yang intim dengan Allah. Orang yang terdakwa akan merasa jauh dari hadirat Tuhan dan doa-doanya pun tidak dijawab oleh Allah (1 Yohanes 3:21).

2 JENIS RASA TERTUDUH

Jadi ada 2 macam rasa tertuduh. Rasa tertuduh yang benar dan rasa tertuduh yang salah.

I. Rasa Tertuduh yang Benar
Seperti telah dijelaskan, rasa tertuduh yang benar disebabkan karena perbuatan dosa / kesalahan. David Eckman menceritakan suatu cerita yang dimodifikasikan dari kisah putri salju. Menurut David, rasa tertuduh, malu dan kuatir adalah perasaan-perasaan yang penting untuk mengarahkan kita untuk datang kepada Bapa Surgawi.

Dalam cerita Snow White (Putri Salju) ada 7 kurcaci yang menolong Putri Salju untuk menemukan pangeran. Suatu waktu Putri Salju tersesat untuk kedua kalinya. Saat itu Putri Salju melarikan diri dari kejaran si Ratu yang cemburu kepadanya. Di dalam pelarian tersebut, Putri Salju tersesat di hutan dan tidak menemukan jalan untuk kembali ke rumah bapanya. Di dalam tidur lelapnya, tiba-tiba ia dibangunkan oleh 2 kurcaci yang lain. Nama mereka adalah: rasa tertuduh, malu dan kuatir. Mereka menawarkan diri untuk mengantarkan Putri Salju ke rumah Bapanya. Putri Salju segera mengikuti mereka dan setelah tiba di rumah bapanya ia begitu senang. Ketiga kurcaci ingin ikut masuk ke dalamnya. Tetapi Putri Salju melarang mereka sambil berkata: “Tugas kalian adalah mengantar saya ke rumah Bapa, tetapi kalian dilarang masuk ke dalam rumah Bapa.”

Jadi tugas rasa bersalah, malu dan kuatir adalah untuk membawa kita berjumpa dengan Bapa di surga. Tetapi setelah kita ada di hadirat Bapa Surgawi, Ia tidak ingin kita hidup dalam tuduhan, perasaan malu dan kuatir. Tertuduh itu wajar dan perlu, tetapi terus menerus merasa tertuduh itu tidak dikehendaki Allah. Akuilah dosa dan kesalahan kita. Percayalah bahwa Allah menyucikan kita dari segala dosa kita (Ibrani 10:19-20).

II. Rasa Tertuduh yang Tidak Benar
Rasa tertuduh yang tidak benar dapat berasal dari hasil didikan yang kita terima dari orangtua / lingkungan pada masa lalu. Kita diberi PERASAAN SALAH-BENAR yang dibuat menurut standar-standar tertentu. Ketika kita melanggar standar-standar tertentu, maka kita akan tertuduh.
Rasa bersalah yang tidak benar dapat berasal dari:
- Ajaran sesat (1 Timotius 4:1-2)
- Kebanggaan Denominasi / suku / kelompok
- Standar-standar yang tidak mutlak (1 Korintus 8:7-13)
- Roh kontrol / manipulasi

Ajaran sesat menggunakan “CAP” seperti besi panas yang mencap hati seseorang, sehingga hati orang yang menerima cap tersebut tidak lagi berpikiran sehat, tapi dikontrol melalui hati nuraninya (1 Timotius 4:1-2). Orang tersebut tidak dapat lagi membedakan yang benar dan salah dari hati nuraninya yang murni, melainkan dari standar yang telah diberikan (bersamaan dengan cap tersebut).

Demikian pula didikan-didikan yang dalam standar-standar yang tidak mutlak yang tertanam di dalam hati nurani kita, dapat menimbulkan perasaan-perasaan tertuduh yang tidak perlu. Misalnya seseorang yang dididik dalam suatu tradisi gereja tertentu akan merasa tidak nyaman kalau ia berada di dalam acara gereja yang berbeda dengan tradisinya. Semakin dewasa seseorang, semakin ia dapat mengatasi tuduhan-tuduhan yang kedua. Semakin dewasa seseorang semakin pula ia tidak ingin melukai orang-orang yang mempunyai tradisi yang berbeda dengannya (1 Korintus 8:9-13).


M3 melakukan

T emukan

Tuduhan-tuduhan yang terus menerus Anda alami sampai saat ini:

□ Dosa
□ Kesalahan
□ Kelalaian
□ .........

Pengalaman-pengalam an apakah yang Anda dapatkan pada masa lalu yang membuat Anda tertuduh sampai saat ini?

A kuilah dan ceritakanlah hal-hal di atas kepada Tuhan dan kepada seseorang dengan terbuka.
A lamilah Tuhan, temukanlah kebenaranNya (Melalui Alkitab, doa profetik, situasi / kondisi, komunitas orang percaya).
T unduklah kepada Tuhan dan FirmanNya serta lawanlah iblis. Hafalkan 1 Yohanes 4:10.

M4 membagikan
Layanilah saudara seiman kita yang belum yakin akan kepastian keselamatannya dengan renungan ini.

Bacaan minggu selanjutnya (kalau mau terus menggunakan renungan ini):
Pilih satu bagian (poin) untuk satu minggu:
- 2 Petrus 1:3-11
- Yohanes 17:9-17


NOTES
Tuliskanlah poin penting apa saja yang Anda dapatkan selama saat teduh hari
........


.
HARI 6
Kristus tertolak di kayu salib, supaya kita sanggup mengatasi penolakan.


RASA TERTOLAK
Kolose 1:19-23
1:19 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia,
1:20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
1:21 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
1:22 sekarang diperdamaikan- Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.
1:23 Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.


M1 menerima
Berdoalah dengan hati yang haus untuk menerima kebenaran FirmanNya.

M2 merenungkan

Siapakah Kristus itu ? (Ayat 19). Hal apakah yang Kristus lakukan untuk kita ? (Ayat 20).
Bagaimanakah keadaan kita sebelum diperdamaikan oleh Kristus? (Ayat 21). Apakah hasil pendamaian Kristus atas hidup kita? (Ayat 22).
Hal apakah yang harus kita lakukan agar kita bisa menikmati hasil pendamaian Kristus tersebut? (Ayat 23).


PENGAJARAN

Ada dua perasaan yang paling ditakuti oleh manusia. Takut mati dan takut tertolak. Tertolak dapat menyebabkan banyak problem-problem kejiwaan lainnya. Penolakan dapat menyebabkan seseorang memisahkan diri dari hubungan yang sehat. Ketika seseorang hidup dalam keterisolasian, maka ia akan mengalami keabnormalan. “Komunikasi adalah dasar kehidupan.” Tapi “Penolakan adalah penghancur komunikasi.”


ASAL PENOLAKAN

Penolakan bisa berasal dari penolakan yang dialami seseorang sejak ia masih ada di dalam kandungan ibunya. Ketika seorang ibu mencoba menggugurkan kandungannya, maka penolakan pun dirasakan oleh anaknya. Walaupun ia belum lahir, ia telah memiliki perasaan penolakan. Ketika bayi dan masa kanak-kanak, kita juga dapat mengalami penolakan dari orangtua dan lingkungan kita.

Orang tua yang membeda-bedakan kasih sayang terhadap anaknya dapat berakibat penolakan. Dalam pergaulan dengan teman-teman dan lingkungan kita dapat juga mengalami penolakan. Kita diberi label-label tertentu. “Si gendut”, “Si kurus”, “Si jelek”, “Si botak” dan sebagainya dapat membuat seseorang merasa tertolak.

Pernahkah Anda ditolak cintanya oleh seseorang? Ada begitu banyak penolakan yang dialami oleh seseorang di dalam hidupnya.


MENGATASI PENOLAKAN

Ada orang-orang yang membiarkan dirinya terus menerus menyimpan rasa penolakan. Lama kelamaan ia akan mengalami gangguan jiwa yang semakin parah. Kira-kira 2 juta orang di Jepang yang terkena penyakit MENYENDIRI yang biasa disebut HIKIKOMORI. Orang yang terkena penyakit hikikomori disebabkan oleh karena mereka tidak memiliki cara yang benar dalam mengatasi penolakan-penolakan di dalam keluarga atau lingkungannya.

Orang yang terus menerus tertolak dan tidak mampu menangani permasalahannya akan masuk ke tahap MENYENDIRI. Mereka terputus dari hubungan yang sehat. Akibatnya segala bentuk penyakit jiwa lain pun berkembang. Apakah obat penyembuh bagi penolakan? Kita tidak bisa menghindari penolakan, tetapi Yesus memberikan kita jalan keluarnya.


KORBAN PENDAMAIAN

Permusuhan yang paling mengerikan bukanlah permusuhan dengan manusia tetapi permusuhan dengan Allah. Akibat dari dosa, kita telah tertolak dan terbuang dari hadapan Allah. Allah tidak dapat bersekutu dengan dosa, sebab Allah MAHA KUDUS. Tetapi karena begitu besar kasih Allah akan kita, Ia rela menjadi korban pendamaian bagi kita (Kolose 1:21-22).

Bagaimanakah cara Kristus menjadi korban pendamaian bagi kita? Kristus menjadi korban yang mendamaikan kita dengan Allah. Cara Kristus menjadi korban pendamaian adalah dengan cara mengalami semua penolakan-penolakan yang seharusnya kita terima sebagai akibat dari dosa-dosa kita.


PERASAAN PALING MENGERIKAN

Pernahkah Anda membayangkan apa yang Kristus rasakan pada waktu Ia menjalani proses menuju ke Golgota? Hal apakah yang membuat Kristus begitu ketakutan, sehingga Ia berdoa di taman Getsemani sampai peluhnya menetes bercampur darah? Apakah Kristus ketakutan karena siksaan dan kematian yang akan menantikan Dia? Jika Kristus takut kepada siksaan dan kematian, Ia tidak akan pernah datang menjelma menjadi manusia yang ditentukan untuk mati.

Lalu apakah yang ditakutinya sehingga Ia berdoa “Jikalau boleh lalukanlah cawan ini dari padaKu”. Hal apakah yang membuat Ia begitu takut sehingga Ia mempunyai perasaan seperti mau mati ? Hal apa pula yang membuat Kristus begitu lemah, sehingga Ia harus dikuatkan oleh malaikat-malaikat? Perasaan yang paling mengerikan yang Kristus akan alami bukanlah rasa sakit, rasa hina, rasa lelah, tetapi rasa takut bahwa Ia akan ditolak BapaNya.

Kristus adalah Firman Allah. Firman Allah dan Bapa tidak pernah berpisah, tetapi pada saat Kristus menjadi dosa bagi kita, maka Bapa akan menolak dan meninggalkan Kristus sehingga Ia akan merasakan penolakan tersebut. Setelah ia “meminum” cawan yang berisi murka Allah tersebut, Kristus mengalami hukuman-hukuman dari Allah.

Semua pukulan, hinaan, tamparan, cercaan, ludah, cambuk dan mahkota duri merupakan hukuman dari Allah. Puncak penolakan Allah atas Yesus adalah tatkala Ia tergantung antara langit dan bumi di kayu salib. Tepat pukul 12.00 siang, tatkala Yesus yang muka dan tubuhnya telah hancur melihat ke langit, Ia tidak lagi menemukan suara dan hadirat BapaNya. Pada saat itu langit terkunci dan terdiam bagi Yesus. Ia yang biasa melihat dan mendengar BapaNya, kini harus tertinggal diam di kayu salib. Ia mencoba berseru “Eli, Eli lama sabakhtani?” artinya “AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Namun langit tetap diam seribu bahasa.

Tahukah Anda apa yang terjadi? Pada saat itulah.... Kristus sedang mengalami perasaan yang paling mengerikan.. ..PENOLAKAN DARI BAPANYA. Inilah penolakan yang seharusnya kita terima dan alami. Penolakan ini tidak sebanding bila dibandingkan dengan penolakan apapun di dunia ini. Tatkala Kristus mengalami semua penolakan-penolakan tersebut, maka kitapun dapat terbebas dari penolakan tersebut. Itulah artinya Kristus menjadi korban pendamaian bagi kita. Karena korban tersebut, maka kita tidak akan pernah lagi ditolak oleh Allah. Kita diterima sepenuhnya. Dengan penerimaan dari Allah, kita dapat mengatasi penolakan-penolakan yang dilakukan oleh orang lain.



M3 melakukan

T emukan
Pengalaman-pengalam an di mana Anda pernah mengalami penolakan-penolakan yang sangat menyakitkan:
□ Dari orang tua
□ Dari teman-teman
□ Dari saudara seiman
□ Dari .........

A kuilah dan ceritakanlah hal-hal di atas kepada Tuhan dan seseorang dengan terbuka.
A lamilah Tuhan dan temukanlah kebenaranNya (Melalui Alkitab, doa profetik, situasi / kondisi, komunitas orang percaya).
T unduklah kepada Tuhan dan FirmanNya serta lawanlah iblis. Hafalkan Kolose 1:21-22.

M4 membagikan
Bagikanlah kebenaran-kebenaran ini kepada seseorang yang memerlukan baik di keluarga, komsel, maupun di tempat Anda berada sehari-hari.

Bacaan minggu selanjutnya (kalau mau terus menerus menggunakan renungan ini):

Pilihlah satu bagian (poin) untuk satu minggu:

Roma 5:6-11
Efesus 2:14-18


NOTES

Tuliskanlah poin penting apa saja yang Anda dapatkan selama saat teduh hari ini
............ ..



HARI 7
Pengikat hubungan adalah kasih, bukan rasa takut, cemas dan rasa bersalah.

KODEPENDENSI
Kolose 3:11-14
(SALING KETERGANTUNGAN EMOSI)
3:11 dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.

3:12. Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.


M1 menerima
Berdoalah agar Anda selalu dipenuhi dengan buah Roh.

M2 merenungkan

Hal apakah yang menjadi pengikat sebuah komunitas sejati? (Ayat 14).
Temukan 5 hal yang harus dimiliki agar kita dapat menjadi komunitas sejati yang terikat secara sehat? (Ayat 11-12).
Dalam hidup kebersamaan pasti akan ada kelemahan-kelemahan dan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh anggota komunitas kita. Temukan 2 hal yang tidak boleh berhenti dipraktekkan, supaya kita menjadi komunitas yang bertumbuh? (Ayat 13).


PENGAJARAN

Kodependensi adalah suatu bentuk saling ketergantungan emosi. Kodependensi dapat terjadi antara: orang tua-anak, teman-teman, kakak-adik, pemimpin-bawahan, antara saudara seiman, dsb. Kodependensi menyebabkan perbuatan saling bergantung yang tidak sehat. Saling bergantung mengakibatkan KONTROL. Saling menyenangkan, saling berkorban, saling melayani, saling menolong. Hal ini dilakukan bukan untuk menyenangkan Allah, tetapi untuk menyenangkan diri sendiri.


ASAL KODEPENDENSI

Seorang ayah yang suka mabuk selalu pulang ke rumah dengan marah-marah, mengkritik dan memukul isteri dan anak-anaknya. Begitu ayah yang mabuk pulang, maka terdapat reaksi dari 3 orang anaknya:


ANAK AGRESIF

Anak yang pertama, karena sudah bertumbuh lebih besar dari ayahnya akan bereaksi dengan keras untuk memberontak dan membalas perlakuan ayahnya. Lama kelamaan reaksinya membuat ia menjadi TIPE YANG AGRESIF di kemudian hari. Ia selalu melawan dan menyerang orang lain.


ANAK PENGHINDAR

Anak ketiga yang masih kecil, begitu mendengar ayahnya pulang ia langsung berlari ke kolong ranjang dan bersembunyi. Karena kebiasaannya di dalam menghindar, ia menjadi tipe yang selalu melarikan diri dari konflik. Ia disebut TIPE PENGHINDAR. Ia selalu menghindari konflik.


ANAK PENYENANG

Anak yang kedua, karena ia belum cukup besar untuk melawan, Ia memilih untuk melakukan sesuatu untuk ayahnya. Ia menjadi TIPE PENYENANG, yang siap berkorban apa saja supaya ia tidak disakiti oleh ayahnya. Ia membawakan makanan, minuman, melayani sampai ia sendiri siap untuk mendengarkan keluhan-keluhan ayahnya.

Ayahnya akan memanfaatkan situasi tersebut untuk melakukan kontrol lewat: ANCAMAN-ANCAMAN, MANIPULASI dan DOMINASI. “Kalau kamu mengashi aku, kamu pasti siap melayani aku”. “Kamu harus selalu mengerti Papa, Papa memang sudah begini, suka mabok”. Lama kelamaan lewat hubungan saling membutuhkan tersebut, terbentuklah pola saling ketergantungan emosi (kodependensi) .


PERTUKARAN UNTUK MENGHILANGKAN EMOSI YANG MENYAKITKAN

Orang yang kodependensi sangat tersiksa, oleh karena ia di SIHIR (dipengaruhi untuk melakukan apa yang orang lain inginkan dengan ancaman-ancaman, dominasi, manipulasi). Perbuatan sihir mendatangkan perasaan-perasaan yang sangat menyiksa. Beberapa perasaan diantaranya:


RASA BERSALAH
RASA TAKUT
RASA CEMAS

Ada orangtua yang coba mengontrol anaknya supaya selalu terikat kepadanya menggunakan: intimidasi, ancaman-ancaman dan peringatan-peringat an yang negatif untuk menciptakan ketiga perasaan tersebut. Akibatnya, untuk menghilangkan ketiga perasaan tersebut terjadilah transaksi (pertukaran) . Si anak diberikan ketiga perasaan supaya orang tua mendapatkan PERHATIAN dan PELAYANAN dari anak, sedangkan si anak merasa tenang perasaannya karena sudah MEMBAYAR. Kalau peristiwa transaksi (pertukaran) berlangsung cukup sering, akhirnya itu menciptakan sebuah kepercayaan yang salah di dalam diri si anak. Si anak akan selalu berpikir: “Cara menghilangkan perasaan bersalah, takut dan cemas adalah dengan MEMBAYAR PERBUATAN-PERBUATAN YANG MENYENANGKAN ORANG LAIN”. “Saya selalu berhutang kepada orang lain”.

Akhirnya, ia ketagihan menyenangkan orang lain. Perbuatan yang menyenangkan orang lain telah menjadi semacam “OBAT PENENANG” baginya. Orang yang selalu menyenangkan orang lain adalah orang yang sangat tersiksa dan tidak bebas menjadi dirinya sendiri. Ia sulit mengambil keputusan, tidak bisa taat kepada Tuhan. Ia dikontrol oleh “apa kata orang”.


KESEMBUHAN UNTUK KODEPENDENSI

Kita harus melihat apakah akar permasalahan dari kodependensi. Akarnya adalah karena ia telah memiliki kepercayaan yang salah tentang cara mengatasi RASA BERSALAH, TAKUT dan CEMAS. Kepercayaan yang salah tersebut haruslah disingkirkan dengan kebenaran dari Kerajaan Allah. Inilah kepercayaan yang benar tentang ketiga hal tersebut:


RASA BERSALAH: “Rasa bersalah tidak dapat dihapus oleh perbuatan baik apapun, selain oleh PENEBUSAN KRISTUS di kayu salib”. Roma 3:28.
RASA TAKUT: “Rasa cemas tidak dapat dihapus oleh perbuatan apapun, selain oleh iman kepada KEBAIKAN BAPA DI SURGA”. Lukas 12:6-7.

Seorang kodependensi perlu dibawa untuk mengalami pengalaman baru bersama dengan Tuhan untuk menyembuhkan luka-luka akibat perbuatan sihir tersebut.


LEWAT ALKITAB

Orang kodependensi dapat disembuhkan ketika ia dibawa kepada cerita-cerita di Alkitab yang adalah kebenaran. Ketika ia berjumpa dengan kebenaran, khususnya tentang bagaimana kita menjadi benar.


LEWAT DOA-DOA PROFETIK

Saat seseorang didoakan, ia dibawa Tuhan kepada pengalaman baru. Tuhan akan memperlihatkan kepadanya bahwa ternyata pada waktu yang dulu saat ia disakiti, Tuhan ada di sana dan menghibur dan menguatkannya. Tuhan dapat menyatakan diriNya lewat doa-doa profetik untuk menyembuhkan seseorang dari kodependensi.


LEWAT SITUASI / KONDISI

Tuhan dapat “berpesan” pada seseorang melalui situasi / kondisi yang dialaminya sehari-hari.

Ketika seseorang yang kodependensi melihat sebuah keluarga harmonis yang tidak ada kontrol, melainkan saling mengasihi, maka ia dapat melihat kebenaran Allah melalui pengamatan tersebut.


LEWAT KOMUNITAS ORANG PERCAYA

Seseorang hanya dapat disembuhkan secara total ketika ia berada di dalam sebuah KELUARGA ILAHI, yaitu sebuah KOMUNITAS. Di sana ada kasih yang tak bersyarat, ada hati Bapa, ada proses pembapaan kembali. Kodependensi tidak dapat sembuh dalam sekejap. Ia perlu selalu diingatkan untuk selalu meninggalkan kepercayaan yang salah menghafalkan kepercayaan yang baru. Ia perlu selalu ditolong untuk tidak melakukan pertukaran (transaksi) yang salah untuk menghapus perasaan-perasaan negatifnya.


PEMUTUSAN IKATAN EMOSI

Seseorang kodependensi perlu dan harus dilepaskan dari KONTROL emosi yang mengikatnya. Iblis sering kali bekerja melalui ikatan emosi untuk memperbudak orang yang kodependensi. Kita harus menghancurkan pekerjaan iblis dengan doa pelepasan. Kita hanya mau tunduk kepada Tuhan dan FirmanNya, bukan pada kontrol emosi yang salah. Kita hanya mau menyenangkan Tuhan, bukan sekedar menyenangkan manusia dan diri sendiri.


M3 melakukan

T emukan
Dengan siapakah saya telah mengalami ikatan emosi yang saling bergantung?
□ Orang tua
□ Saudara
□ Pemimpin Jemaat
□ Teman
□ Bos
□ .......
Dalam hal apakah saya suka menukar RASA BERSALAH, RASA TAKUT, RASA CEMAS dengan PERBUATAN YANG MENYENANGKAN ORANG TERTENTU?

A kuilah dan ceritakanlah hal-hal di atas kepada Tuhan dan kepada seseorang.
A lamilah Tuhan dan kebenaranNya (melalui Alkitab, doa profetik, situasi / kondisi, komunitas orang percaya).
T unduklah kepada Tuhan dan FirmanNya serta lawanlah iblis. Renungkan: Lukas 12:1-7

M4 membagikan
Temukanlah orang-orang yang mengalami kodependensi, layanilah agar mereka disembuhkan. .

Bacaan minggu selanjutnya (kalau mau terus menerus menggunakan renungan ini):

Pilih satu bagian (poin) untuk satu minggu:

1 Petrus 5:1-3
Kolose 3:18-25



HARI 8
Takut adalah iman yang terbalik

TAKUT
Ibrani 13:5-6; 1 Timotius 1:7

Ibrani 13:5-6
13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
13:6 Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"

1 Timotius 1:7
1:7 Mereka itu hendak menjadi pengajar hukum Taurat tanpa mengerti perkataan mereka sendiri dan pokok-pokok yang secara mutlak mereka kemukakan.

M1 menerima
Berdoalah agar Anda memahami renungan hari ini.

M2 merenungkan

Salah satu takut yang menyiksa adalah takut akan masa depan yang tidak pasti. Apakah firmanTuhan tentang penyertaan Tuhan? (Ibrani 13:5).
Karena janji tersebut di atas, hal apakah yang dapat kita katakan? (Ibrani 13:6).
Apakah kata Alkitab tentang ketakutan? Bagaimanakah caranya mengalahkan ketakutan? (2 Timotius 1:7).


PENGAJARAN

Takut yang sehat dapat menjadi teman, tetapi takut yang tidak sehat dapat menjadi musuh kita. Takut merupakan alat pemberitahu bahwa adanya suatu ancaman / bahaya yang sedang menghadapi. Tetapi ada takut yang tidak sehat dapat membuat kerohanian kita lumpuh. Takut itu sangat menyiksa.


APAKAH TAKUT ITU?

Takut adalah suatu bentuk kepercayaan (iman), tetapi kepercayaan yang salah. Takut adalah bentuk kepercayaan (iman) yang terbalik. Takut mempercayai hal yang berkebalikan atau berbeda dengan kebenaran.
- Takut menghadapi masalah adalah suatu kepercayaan: “Bahwa masalah itu sangat mengerikan. Saya tidak mampu menghadapinya.”
- Takut tertolak adalah suatu kepercayaan: “Bahwa saya tidak layak untuk diterima, karena saya tidak memenuhi standar-standar tertentu.”

Iman adalah suatu bentuk KEPERCAYAAN. Kepercayaan akan menghasilkan semangat (spirit). Itulah sebabnya Alkitab menyebutnya sebagai ROH IMAN (2 Korintus 4:13). Demikian pula dengan takut. Takut adalah suatu bentuk kepercayaan salah yang akhirnya menciptakan ROH KETAKUTAN (2 Timotius 1:7).

Jadi cara mengalahkan roh ketakutan adalah mengubah kepercayaan salah yang telah “merasuki” kita dan membiarkan kepercayaan yang benar “merasuki” kita. Ketika kita “dirasuki” oleh kepercayaan yang benar maka kita akhirnya memiliki ROH IMAN.


BAGAIMANA MENYINGKIRKAN KETAKUTAN?

Dalam 2 Timotius 1:7, dikatakan bahwa Allah tidak pernah memberikan kepada kita roh ketakutan, tetapi:

Roh yang membangkitkan kekuatan.
Kasih dan
Ketertiban (pikiran yang benar).

Jadi, untuk mengalahkan ketakutan, Allah memberikan kita 3 hal:
I. Roh yang membangkitkan kekuatan

Di dalam diri seseorang, ada kekuatan untuk menghadapi segala masalah, sebab Allah ada di dalam kita.

Tetapi bagaimanakah cara membiarkan kuasa tersebut untuk bekerja? Caranya adalah dengan menghadapi masalah. Hadapilah apa yang kita takuti. Jangan lari. Bagaimanakah sebuah tabung pemadam kebakaran dapat menunjukkan kekuatan untuk memadamkan api? Ia harus dipakai untuk menghadapi api. Kalau tabung dibiarkan pasif, maka kekuatan yang telah ada di dalam dirinya tidak mungkin mengalir keluar. Anda ingin mengalami kuasa yang membangkitkan kekuatan di dalam diri kita? Hadapilah apa yang kita takuti. Jangan lari.

Ketika masih kecil, saya adalah orang yang sangat penakut, oleh karena sering ditakut-takuti oleh adanya setan di malam hari, khususnya di tempat-tempat yang gelap atau sepi. Saya telah menjadi orang kristen, tetapi sangat ketakutan ketika berjalan melewati tempat-tempat gelap terutama di dekat kuburan. Pada suatu hari Tuhan, mengingatkan saya prinsip dalam 2 Timotius 1:7 ini.

Sejak itu saya selalu mencoba menghadapi situasi yang saya takuti. Bahkan kadang-kadang saya sengaja berada diantara kuburan dan menghadapi apa yang saya takuti. Setelah menghadapinya, ternyata apa yang saya takuti adalah merupakan suatu tipuan. Setan bukan hanya ada di tempat-tempat gelap. Setan ada dimana-mana. Akhirnya pengalaman saya membuat saya mengerti kebenaran. Sejak itu saya menjadi pemberani. Saya disembuhkan dari ketakutan yang tidak sehat.

II. Kasih

Hal kedua yang perlu dialami dan dipraktekkan adalah KASIH. Alkitab berkata bahwa ketakutan muncul karena kita belum hidup di dalam kasih yang sempurna. “Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.” 1 Yohanes 4:18. Mengapa? Karena kasih adalah kebalikan dari egois. Egois berfokus kepada diri sendiri, sedangkan kasih berfokus pada Tuhan dan orang lain. Ketika seseorang berfokus pada diri sendiri, maka ketakutan bekerja. Egoisme mengundang ketakutan. Kasih mengundang keberanian.

Contoh: Orang yang egois akan stres dan menjadi lemah, sebab orang yang egois dikuasai oleh banyak ketakutan. Orang egois berpusat pada diri sendiri. Ia sadar bahwa manusia itu terbatas, tidak mampu dan lemah. Ia menjadi takut.

Ia tidak memiliki iman karena bukan berfokus pada Tuhan tapi diri sendiri. Seorang ibu yang demi anak-anaknya yang masih kecil, rela bekerja berjam-jam, berlelah-lelah dan berkorban apa saja. Ia berani menderita dan tidak ada takutnya. Mengapa? Sebab ia berfokus kepada anaknya, bukan dirinya sendiri.

Seorang yang pemalu, yang biasanya tidak berani berbicara dengan tetangganya, begitu berani mengetuk pintu dan berteriak-teriak memanggil tetangganya saat kebakaran terjadi atas rumah mereka. Ia melakukan itu, karena ia tahu bahwa tetangganya sedang tertidur lelap. Mengapa ia mendadak menjadi berani? Sebab ia mengasihi tetangganya. KASIH MELENYAPKAN KETAKUTAN.


III. Ketertiban (Bahasa Inggris: Pikiran yang Benar)

Takut adalah suatu kepercayaan. Itu sebabnya diperlukan perubahan kepercayaan di dalam pikiran kita. Kepercayaan yang salah perlu disingkirkan dan diganti dengan kepercayaan yang benar. Ada seorang mahasiswa yang selalu takut menghadapi ujian. Ia tidak pernah merasa yakin bahwa ia mampu untuk lulus dalam ujian. Hal tersebut berlangsung lama. Setiap menghadapi ujian ia selalu mencucurkan keringat dingin.

Suatu saat, seorang hamba Tuhan mendoakannya, maka terbongkarlah mengapa ia mempunyai roh ketakutan tersebut. Ternyata, hamba Tuhan tersebut diberi karunia pengetahuan untuk menyatakan hal-hal yang terjadi pada masa lalu mahasiswi tersebut. Diperlihatkan bagaikan sebuah film tentang masa lalu hidupnya. Ternyata pada waktu usia ± 5 tahun ia pernah dihukum begitu “sadis” oleh gurunya karena ia gagal menulis dengan baik. Ia dihukum berjalan keliling sekolah dengan membawa kertas karton yang digantungkan di lehernya dengan kata-kata “Tulisan Cakar Ayam”.

Pada saat disampaikan kepadanya, ia menangis dan melihat dalam imajinasinya bahwa Tuhan ada di sana pada saat peristiwa tersebut terjadi. Ia mengambil keputusan untuk mengampuni gurunya, dan seketika itu juga ia disembuhkan dari rasa takut. Ia ikut ujian dan menjadi juara kelas. Haleluya.


M3 melakukan
1. T emukan
a. Dalam hal apakah Anda dikuasai oleh perasaan-perasaan takut yang ekstrim atau tidak wajar.
b. Pengalaman-pengalam an takut yang sangat mempengaruhi Anda pada masa lalu.

2. A kuilah dan ceritakanlah hal-hal di atas kepada Tuhan dan kepada seseorang dengan terbuka.
3. A lamilah Tuhan dan temukanlah kebenaranNya (melalui: Alkitab, doa profetik, situasi / kondisi maupun komunitas orang percaya).
4. T unduklah dan taat kepada Tuhan dan kebenaranNya serta melawan iblis.
Hafalan: 2 Timotius 1:7




A lamilah Tuhan dan kebenaranNya (melalui Alkitab, doa profetik, situasi / kondisi, komunitas orang percaya).
T unduklah kepada Tuhan dan FirmanNya serta lawanlah iblis. Renungkan: Lukas 12:1-7

M4 membagikan
Layanilah orang-orang yang membutuhkan pemulihan yang sama dengan prinsip-prinsip di atas.


Bacaan minggu selanjutnya (kalau mau terus menerus menggunakan renungan ini):
Pilih satu bagian (poin) untuk satu minggu:

2 Raja-raja 6:8-17
Mazmur 121:1-8



HARI 9
Penyebab kemarahan yang berdosa adalah keangkuhan (prinsip dari Amsal 13:10).

MARAH
Efesus 4:26-27; Yakobus 1:19-20

Efesus 4:26-27
4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.

Yakobus 1:19-20
1:19. Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
1:20 sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.


M1 menerima
Berdoalah agar Anda menghasilkan Buah Roh yang akan membawa pemulihan dalam kehidupan Anda.

M2 merenungkan
1. Apakah batasan yang harus diperhatikan pada saat seorang marah ? (Efesus 4:26).
2. Jika kita tidak memperhatikan batas-batas tersebut hal apakah yang terjadi? (Efesus 4:27).
3. Apakah nasihat Tuhan untuk kemarahan ? (Yakobus 1:19). Mengapa ? (Yakobus 1:20).


PENGAJARAN

Seperti takut, marah juga adalah alat yang Tuhan berikan untuk memberitahukan kepada kita tentang adanya bahaya, yaitu terjadinya hal yang tidak benar / tidak adil. Ada kemarahan yang sehat dan ada kemarahan yang tidak sehat. Kemarahan yang sehat adalah kemarahan yang dilakukan dalam batas “tidak berbuat dosa.” Walaupun demikian, kemarahan yang terus menerus tidaklah sehat dan tidak membangun.

Kemarahan yang terus menerus akan mengakibatkan KETERIKATAN. Pada saat kemarahan “diledakkan”, tubuh kita mengeluarkan hormon Adrenalin yang berguna untuk mempersiapkan tubuh dalam mempertahankan diri dari ancaman. Adrenalin yang terus menerus dinikmati oleh tubuh kita dapat mengakibatkan ketagihan. Akibatnya kemarahan yang diledakkan akan menyebabkan adanya sejenis kenikmatan. Tapi setelah seseorang marah, kalau ia adalah orang percaya, ia akan menderita tuduhan di hati nuraninya. Kemarahan adalah emosi yang paling banyak menghancurkan hubungan yang telah bertahun-tahun dibangun. Kemarahan sangat merusak.


PEMICU UTAMA

Kemarahan biasanya dipicu oleh:
a. Tujuan/harapan yang tidak tercapai
b. Ketidak adilan

Kita marah dan jengkel ketika ada dalam antrian lalu lintas yang panjang, padahal kita dalam keadaan yang terburu-buru. Kitapun lebih marah lagi ketika mobil di belakang menyalib dengan tiba-tiba, dan mengambil jalur yang seharusnya menjadi hak milik kita. Kita membunyikan klakson dengan panjang “piiimpiiiim, piiiiiim....” .

Di dalam Alkitab ada cerita tentang Raja Ahab yang menginginkan kebun anggur dari tetangganya yang bernama Nabot. Ketika ia mencoba menawarkan untuk bertukar kebun dengan Nabot, maka Nabot pun menolak. Ahab menjadi marah dan pulang dengan muka yang muram.

Ia tidak mau makan dan memalingkan wajahnya dengan marah. Izabel, isterinya, berkata “Kau kan Raja di Israel. Bangunlah sekarang dan makanlah. Senangkanlah hatimu, sebab saya akan memberikan kebun anggur itu kepadamu.” (1 Raja-raja 21:1-7).

Kemarahan Raja Ahab berubah menjadi kebencian yang berakhir dengan pembunuhan. Nabot disingkirkan dan kebun anggurnya diambil. Kemarahan juga dapat dipicu oleh perlakuan-perlakuan yang tidak adil. Ketidakadilan dapat berupa: perampasan hak, penghinaan, pelecehan dan sebagainya.


AKAR PERMASALAHAN

Ketidakadilan dan tujuan / harapan yang tidak tercapai hanyalah merupakan pemicu dan bukan penyebab. Apakah penyebab dari kemarahan? “Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran, tetapi mereka yang mendengarkan nasihat mempunyai hikmat.” Amsal 13:10. Pertengkaran (kemarahan) disebabkan oleh keangkuhan. Orang yang gampang marah adalah orang yang sombong. Kesombongan adalah akar kemarahan yang sulit disadari oleh orang yang marah.

Apakah definsi kesombongan? Kesombongan bukanlah berjalan sambil melihat ke atas. Kesombongan adalah suatu sikap yang tidak mau mengandalkan Tuhan. Kesombongan menjadikan dirinya fokus yang begitu penting. Ia mendewakan dirinya sendiri sampai-sampai si “aku”nya telah menjadi allahnya. Ketika si “aku” telah menjadi ayahnya, maka ia mudah tersinggung. Ia minta dilayani, diperhatikan dan dimengerti. Jika tidak, ia akan marah.


JALAN KELUAR

Langkah pertama untuk mengatasi kemarahan adalah dengan mengakui bahwa kemarahan adalah dosa. Dosa bukanlah sekedar masalah, dosa adalah dosa. Kita tidak boleh menyalahkan orang lain dengan mengatakan: “Ia membuat saya marah.” Ingat marah adalah sebuah pilihan. Kita bukanlah korban, kita adalah pelakunya. Banyak orang berkata: “Saya ini korban, dia yang membuat saya jadi marah begini.” Itu salah besar. Kemarahan kita bukanlah “Korban orang lain,” kemarahan kita adalah korban keputusan kita sendiri.

Kalau kita telah siap bertanggung jawab, lalu apakah langkah-langkah yang diperlukan untuk dipulihkan dari kemarahan?

I. Berpikiran benar dan luas

Kemarahan muncul ketika, kita memikirkan perlakuan-perlakuan orang lain dari sudut pandang diri kita yang sempit. Seorang suami yang baru pulang kerja, menemukan isterinya tidak berada di rumah. Mula-mula ia tidak marah. Tetapi semakin ia berpikir: “Isteri saya, enak-enak jalan-jalan di mall, sedangkan saya ditinggal di rumah sendirian. Tidak dilayani, tidak diperhatikan .... uh isteri macam apa itu.” Adrenalin sang suami mulai naik dan ia berkata “Nanti ketika ia pulang akan saya SEMPROOT ....”.

Bagaimanakah cara menangani kemarahan? Cobalah berpikir benar. Ingat apa yang kita pikirkan belum tentu benar 100%. Sangat mungkin, pikiran kita dipenuhi dengan asumsi-asumsi (dugaan-dugaan yang belum tentu benar). Seandainya benar, dapatkah kita melihat dari sisi yang lebih luas? Bukankah kita bisa berpikiran positif. Mungkin isteri kita perlu refreshing ke mall? Seandainya saja benar, isteri kita bersikap tidak memperdulikan. Mungkin saja ia melakukannya karena ada faktor-faktor lain yang mempengaruhinya? Ketika seseorang mulai berpikiran luas dan coba mengerti. Maka kemarahannya pun mulai mereda.

Seringkali kemarahan terjadi karena kurangnya pengertian. Seorang pria memasuki lift yang agak ramai, lalu ia mulai merasakan ada tusukan ujung payung yang tajam ke arah punggungnya. Sementara lift naik terus. Lantai demi lantai. Semakin naik semakin ia marah. “Kurang ajar sekali orang di belakang saya ini. Nanti kalau sampai ke lantai 10 akan saya damprat, biar orang ini tahu diri....”

Begitu sampai di lantai 10, ia berpaling dengan wajah yang merah padam dan siap meledakkan amarahnya. Alangkah terkejutnya dia ketika berpaling ia melihat ternyata orang tersebut adalah seorang buta. Langsung kemarahannya pun menjadi reda.


II. Menyerahkan Hak

Seandainya suatu informasi yang membuat kita marah itu adalah benar, dan kita diperlakukan tidak adil, namun Allah memanggil kita untuk tidak mempertahankan hak tapi untuk menyerahkan hak. Orang yang suka marah, adalah orang yang suka mempertahankan hak. Kita diciptakan oleh Allah bukan sebagai pemilik, tetapi sebagai hamba. Kita tidak mempunyai hak melainkan hanya mempunyai tanggung jawab.

Itu sebabnya kalau kita menganggap diri kita adalah pemilik, maka kita akan merasa kehilangan dan marah pada saat hak kita diambil. Tetapi kalau kita sudah menyerahkan segala hak kita, dan kita tidak lagi memiliki hak apa-apa, maka walaupun hak kita dialihkan dari kita, itu bukanlah suatu KEHILANGAN, hanya pemindahan. Sebab kita tidak mempunyai apa-apa.


M3 melakukan
1. T emukan
a. Dalam hal apakah dan kapankah Anda paling sering marah?
b. Dalam hal apakah Anda:
□ Diperlakukan tidak adil
□ Tidak dapat mencapai apa yang diharapkan
□ .....
2. A kuilah dan ceritakanlah hal-hal di atas kepada Tuhan dan kepada seseorang dengan terbuka.
3. A lamilah Tuhan dan temukanlah kebenaranNya (melalui: Alkitab, doa profetik, situasi / kondisi maupun komunitas orang percaya).
4. T unduklah dan taat kepada Tuhan dan kebenaranNya serta lawan iblis.
Hafalan: Efesus 4:26-27.


M4 membagikan
Layanilah seseorang yang membutuhkan pemulihan dari kemarahan yang tidak sehat.


Bacaan minggu selanjutnya (kalau mau terus menggunakan renungan ini):
Pilih satu bagian (poin) untuk satu minggu:

Matius 5:21-26
Matius 18:15-20


NOTES
Tuliskanlah poin penting apa saja yang Anda dapatkan selama saat teduh 2 hari ini.
.........



HARI 10
Stress dimulai dari fokus yang salah, yaitu fokus kepada diri sendiri

STRES / DEPRESI
Mazmur 42:1-12 & 43:5

Mazmur 42:1-12
42:1. Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran bani Korah. (42-2) Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
42:2 (42-3) Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
42:3 (42-4) Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku: "Di mana Allahmu?"
42:4 (42-5) Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah-gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan.
42:5 (42-6) Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!

42:6. (42-7) Jiwaku tertekan dalam diriku, sebab itu aku teringat kepada-Mu dari tanah sungai Yordan dan pegunungan Hermon, dari gunung Mizar.
42:7 (42-8) Samudera raya berpanggil-panggila n dengan deru air terjun-Mu; segala gelora dan gelombang-Mu bergulung melingkupi aku.
42:8 (42-9) TUHAN memerintahkan kasih setia-Nya pada siang hari, dan pada malam hari aku menyanyikan nyanyian, suatu doa kepada Allah kehidupanku.
42:9 (42-10) Aku berkata kepada Allah, gunung batuku: "Mengapa Engkau melupakan aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?"
42:10 (42-11) Seperti tikaman maut ke dalam tulangku lawanku mencela aku, sambil berkata kepadaku sepanjang hari: "Di mana Allahmu?"
42:11 (42-12) Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!

Mazmur 43:5
43:5 Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!


M1 menerima
Berdoalah agar sepanjang hari ini Anda dapat bersukacita selalu.

M2 merenungkan
Anda masih ingat cara MENDOAKAN FIRMAN? Bacalah Mazmur 42:1-43:5 dengan perlahan dan penuh penghayatan. Pada saat Anda membacanya Allah akan MENYENTUH HATI ANDA. Pada saat Anda TERSENTUH, bacalah berulang-ulang bagian tersebut sambil lebih menghayatinya lagi. Doakanlah ayat-ayat tersebut sebagai kata-kata yang diucapkan Tuhan langsung. Nikmatilah Hadirat Tuhan. Catatlah Kebenaran-Kebenaran apa yang Tuhan nyatakan.



PENGAJARAN

Stres adalah suatu bentuk tekanan batin yang mengakibatkan perasaan negatif seperti: keputusasaan, kesedihan, kehilangan gairah dan perasaan negatif lainnya. Apabila seseorang mengalami stres berkepanjangan dan tidak ditangani dengan benar dapat mengakibatkan depresi. Depresi lebih berat dari stres. Depresi mengakibatkan seseorang mengisolasi diri dari kehidupan normal. Dapat menyebabkan hilang ingatan atau bunuh diri.


PENYEBAB DAN AKIBAT

Banyak orang menangani stres secara keliru. Mereka mencoba menangani gejala luar tanpa membereskan akar-akar penyebabnya. Akibatnya, stres kembali menyerang mereka. Menelan obat tidur, beristirahat, cuti dan berekreasi adalah tindakan penanganan yang tidak tuntas. Tindakan itu hanya menyentuh permukaan tanpa mencabut akar permasalahannya. Apa penyebab dari stres?

Lingkaran luar:
STRESS SECARA JASMANI
STRESS SECARA EMOSIONAL

Lingkaran tengah (sebelah dalam lingkaran luar):
GAYA HIDUP SALAH & TIDAK SEIMBANG

Lingkaran dalam (sebelah dalam dari lingkaran tengah):
KEHILANGAN FOKUS ILAHI
MENGASIHANI DIRI


Stres dimulai dari fokus diri yang keliru. Ketika seseorang berfokus pada dirinya sendiri, ia mulai memasuki gerbang menuju stres. Memikirkan kepentingan- kepentingan diri adalah tindakan yang paling berbahaya. Begitu seseorang berfokus kepada dirinya, ia mulai mengasihani diri sendiri. Orang yang mengasihani diri adalah orang yang sangat mudah terkena stres, karena fokusnya bukan lagi kepada Tuhan gantungan dan sumber hidupnya.

Kasihan diri adalah suatu tanda bahwa kita tidak lagi menyembah Allah tetapi menyembah diri sendiri. Siapakah diri kita? Seberapa kuatkah diri kita? Sadarkah Anda bahwa tanpa Tuhan, diri Anda tidak mampu berbuat apa-apa? Ketika seseorang telah mengasihani diri sendiri, maka kesadaran dirinya atas perasaan-perasaanny a makin peka dan besar. Ia menjadi sensitif terhadap tekanan-tekanan luar yang menekan perasaannya. Apakah akibatnya? Persoalan-persoalan hidup akan terasa berat.

Pernahkah Anda terbaring di tempat tidur dan mulai merasakan semua perasaan gatal di tubuh Anda? Bila Anda berfokus pada perasaan gatal tersebut, tiba-tiba saja Anda mulai merasa gatal di sana sini. Gatal di telinga, pipi, kaki, tangan, perut dan terasa sekali gatal-gatal tersebut. Apakah perasaan gatal tersebut tiba-tiba muncul? Tidak, perasaan gatal tersebut telah ada hampir setiap saat hanya tidak dirasakan. Mengapa tidak dirasakan? Karena kita tidak berfokus pada perasaan kita, tetapi kepada sesuatu yang lain.

Pernahkah Anda mengalami luka dan cidera ringan pada waktu bertanding olah raga? Pada saat pertandingan berlangsung, Anda lupa pada rasa sakit Anda. Tetapi setelah pertandingan selesai Anda baru menyadari betapa sakitnya luka / cidera Anda. Mengapa demikian? Sebab pada waktu Anda bertanding, Anda tidak berfokus pada diri sendiri, tetapi pada kemenangan dan team (orang lain). Pada saat seseorang mengasihani diri, dia akan mengalami gaya hidup yang salah dan tidak seimbang. Orang yang berfokus pada diri sendiri akan banyak mengalami kegagalan-kegagalan dalam disiplin hidup. Ia akan mengalami kekacauan. Tidak bersaat teduh, tidak terbuka, menyimpan dosa, tidak mampu mengatasi pencobaan-pencobaan , sakit dan sebagainya.



OBAT STRES YANG MANJUR

Sekarang setelah kita mengetahui bahwa akar permasalahan stres adalah FOKUS YANG SALAH, maka pertama-tama harus ada pengalihan dari fokus diri, kepada fokus ilahi. Ingat kita diciptakan untuk hidup dalam Kerajaan Allah. Artinya, kita ditentukan untuk selalu berfokus kepada Kristus Raja kita. Kita harus terus menerus menyembah Kristus sebagai pusat hidup kita. Itulah yang Yesus ajarkan. “Datanglah KerajaanMu”, lalu yang kedua “Jadilah kehendakMu di bumi (di dalam hidup kita) seperti di surga.” Kerajaan Allah bekerja kalau kita taat kepada kebenaranNya. “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.” Roma 14:17.


LANGKAH-LANGKAH PENTING

Jadi kalau kita simpulkan, ada langkah-langkah penting dalam menangani stres:
I. Hidup Penuh Sukacita Dalam Penyembahan

Penyembahan mengalihkan kita dari fokus diri sendiri kepada fokus ilahi. Ketika seseorang tidak menyembah Allah, ia adalah bagaikan orang yang mengambil mata uang (koin) dan dipasang persis di depan matanya. Apa yang dilihatnya? Mata koin tersebut kelihatan begitu “besar” sehingga menutupi matanya. Bahkan matahari yang begitu besarpun tidak terlihat lagi.

Demikian pula kalau kita berfokus kepada problem kita, maka yang terlihat adalah problem kita yang begitu besar dan menakutkan. Problem kita begitu besar kelihatannya sehingga seolah-olah melebihi Allah. Belajarlah menyembah seperti Daud menyembah. Daud sanggup mengubah diri bahkan 400 orang yang stres di gua Adulam menjadi pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa. Itulah sebabnya Kitab Mazmur perlu direnungkan terus-menerus.

II. Hidup Dalam Kebenaran-Damai Sukacita Dalam Roh Kudus

Orang yang stres adalah orang yang memiliki banyak kepercayaan yang negatif. Kepercayaan- kepercayaan yang salah. Karena itu untuk dipulihkan dari stres, diperlukan pembaharuan pikiran lewat perenungan Firman.

Renungkan Firman terus-menerus, khususnya kitab Mazmur. Pikirkan terus-menerus pikiran-pikiran yang positif (Fil 4:6-8). Setiap kali Anda diserang pikiran yang negatif, alihkanlah pada kebenaran. Hanya kebenaran yang dapat menyingkirkan tipu daya (kepercayaan yang salah). Jangan pernah berhenti merenungkan Firman. Kebenaran mendatangkan damai dan sukacita. Damai dan sukacita adalah OBAT STRES yang paling manjur.

III. Hidup Berolahraga dan Istirahat

Tubuh kita adalah Bait Allah. Itulah sebabnya, tubuh kita perlu dipersembahkan kepada Allah. Kita perlu memuliakan Allah dengan tubuh kita. Tubuh kita hanya dapat berfungsi maksimal kalau kita berolahraga dan beristirahat dengan baik. Ketika berolah raga, zat endorphin dilepaskan di dalam otak. Hal ini akan menimbulkan rasa nyaman (tenang / rileks). Tidur pulas juga sangat penting. Tidurlah di hadirat Tuhan. Ingat! Hari Tuhan dimulai dari petang (6 sore, Kejadian 1:5), kemudian baru siang.

Karena itu mulailah hari kita dengan tidur malam di dalam hadirat Tuhan. Kedokteran mengatakan bahwa hampir semua hormon-hormon terbentuk pada saat seseorang tidur antara jam 10.00 malam – 02.00 pagi. Gangguan tidur adalah salah satu alasan adanya penyebaran kanker. Apakah Anda mau mengatasi stres secara tuntas? Praktekkanlah ke 3 langkah di atas.


M3 melakukan


T EMUKAN:
a. Apakah Anda memiliki tanda-tanda stres / depresi?
□ Sedih, putus asa, kuatir, cemas, gampang marah (tanda-tanda
emosi),
□ Sakit kepala, sakit pencernaan, hilang nafsu makan, susah tidur,
tidak ada gairah seks (tanda-tanda fisik).
b. Sejak kapan dan bagaimana Anda telah:
□ Mengasihani diri sendiri

□ Kehilangan Fokus pada Allah


A kuilah dan ceritakanlah hal-hal tersebut kepada Tuhan dan seseorang dengan terbuka.
A lamilah Tuhan dan temukanlah kebenaranNya (melalui: Allah, doa profetik, situasi / kondisi maupun komunitas orang percaya).
T unduk dan taat kepada Tuhan dan FirmanNya serta lawanlah iblis.


M4 membagikan
Layanilah saudara seiman kita yang belum yakin akan kepastian keselamatannya dengan renungan ini.

Bacaan minggu selanjutnya (kalau mau terus menggunakan renungan ini):
Pilih satu bagian (poin) untuk satu minggu:

Mazmur 34:18-23
Mazmur 73:1-28


NOTES
Tuliskanlah poin penting apa saja yang Anda dapatkan selama saat teduh hari ini.


HARI 11
Orang yang iri hati / tamak percaya bahwa kekayaan, kedudukan, status, ketenaran adalah gengsi kehidupan yang dapat membahagiakan (prinsip dari Injil Lukas 12:15).

CEMBURU / IRI / TAMAK
1 Korintus 3:3
3:3 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?


M1 menerima
Masihkah Anda berdialog dengan Allah dalam kehidupan sehari-hari? Teruskanlah.

M2 merenungkan
1. Jika dalam diri kita masih ada iri hati yang terus menerus mengikat, apakah tandanya itu ? (1 Korintus 3:3).
2. Hal apakah yang terjadi bila ada iri hati ? (Yakobus 3:16).
3. Apakah akibat yang akan dialami oleh orang yang terus menerus hidup dalam iri hati ? (Amsal 14:30).


PENGAJARAN

Cemburu / iri adalah perasaan tidak senang tatkala membandingkan dengan orang lain. Suatu perasaan bahwa dirinya kurang berharga, kurang bahagia, kurang lengkap, kurang.... Cemburu / iri mengakibatkan seseorang menginginkan sesuatu yang dimiliki orang lain. Iri berkaitan erat dengan tamak. Iri / cemburu / tamak akan mendatangkan segala jenis kejahatan yang sangat merusak diri dan orang lain (Yakobus 3:16).

Seseorang mengilustrasikan cemburu / iri seperti seekor burung yang menyuruh seorang pemanah untuk memanah mati temannya yang lebih indah bulu-bulunya. Burung yang cemburu tersebut bersedia mengorbankan apa saja asal temannya mati. Akhirnya pemburu kehabisan anak panah. Ia menawarkan segala bulu-bulunya untuk dipakai membuat anak panah. Akhirnya ia pun mati.

Iri / cemburu bukan hanya merusak orang lain tapi merusak diri sendiri (Amsal 14:30). Cemburu / iri membuat seseorang ingin merendahkan orang lain; merusak orang lain, menjelek-jelekkan orang lain bahwa tidak segan-segan membunuh orang lain yang lebih dari dirinya sendiri.


PENYEBAB IR / CEMBURU / TAMAK

Perasaan-perasaan di atas berasal dari kepercayaan- kepercayaan yang keliru, yang masuk ke dalam pikiran seseorang pada masa lalu. Pengalaman-pengalam an tersebut menciptakan imajinasi-imajinasi keliru tentang KEBERHARGAAN / KEBAHAGIAAN. Apakah konsep Anda tentang keberhargaan / kebahagiaan? Artinya, hal apakah yang membuat Anda berbahagia / berharga?

Suatu hari ada seorang yang meminta Yesus supaya Ia bersedia memberitahukan agar saudaranya membagi harta warisan dengannya. Yesus mengetahui bahwa orang yang bertanya ini sangat terikat dengan ketamakan. Karena itu Yesus berkata padanya, “Berjaga-jagalah dan waspada terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu,” Lukas 12:15.

Perhatikanlah definisi yang Yesus berikan tentang ketamakan. Orang yang tamak adalah orang yang percaya: Bahwa hidup ini hanya tergantung pada KEKAYAAN.

Jadi orang iri / cemburu / tamak percaya bahwa seseorang akan menjadi BAHAGIA / BERHARGA kalau ia memiliki hal-hal tertentu seperti: status, harta, kedudukan, kekayaan, penampilan-penampil an tertentu. Tahukah Anda kepercayaan tersebut adalah kepercayaan yang sama sekali keliru dan salah?


DARI MANA KEPERCAYAAN YANG SALAH MASUK

Lalu mengapa seseorang dapat tertipu begitu dalam? Tipuan tersebut masuk ketika kita masih kecil dan masih belum mengalami pembaharuan pikiran. Apa saja yang diterima oleh seorang anak lewat pengalaman-pengalam an yang menyenangkan maupun yang menyakitkan, akan menciptakan imajinasi-imajinasi yang salah serta menciptakan kepercayaan- kepercayaan yang salah.

Pengalaman-pengalam an indah di masa kecil ketika seseorang yang miskin dibawa oleh suatu keluarga yang kaya dan menikmati gaya hidup yang serba mweah. Ketika pulang ayah ibunya berkata: “Nak itulah surga. Hidup mereka berbahagia sekali, mereka bisa memperoleh apa saja yang mereka mau. Mereka orang kaya yang bisa hidup bahagia sedangkan kita tidak.” Si anak saat itu sedang mendapatkan penanaman “kepercayaan yang salah.” Nilai yang salah itu masuk karena disampaikan sambil MEMBANDINGKAN keluarga mereka dengan keluarga kaya tersebut. Perbandingan yang tidak bijak sangat berbahaya.

Pengalaman lain adalah pengalaman yang pahit dan menyakitkan. Ada anak yang penampilannya jelek dibanding-bandingka n dengan orang lain yang lebih cantik atau ganteng. Maka di kemudian hari hal tersebut telah menciptakan kepercayaan yang salah dalam dirinya. Setelah besar ia akan mudah cemburu / iri pada orang lain. Mengapa? Karena ia merasa hidupnya tidak berarti / berharga.


SIAPAKAH YANG DAPAT MEMENUH AKU?

Suatu hari, ada seorang pria yang sangat kecewa dan stres karena ia menemukan bahwa hidupnya tidak pernah puas. Ia mencoba mengisi hidupnya. Suatu hari ketika sedang memasang sarung tangan ke dalam tangannya, tiba-tiba ia teringat bahwa hidupnya adalah seperti sarung tangan tersebut. Sarung tangan tersebut adalah menggambarkan hidupnya. Supaya sarung tangan UTUH, ia harus diisi dengan sesuatu.

Apakah yang paling cocok mengisi sarung tangan supaya sarung tangan dapat menjadi sarung tangan yang bermanfaat? Tentunya, tangan kita. Nah, hidup kita tidak bisa menjadi penuh dan utuh, kalau hidup kita diisi dengan hal-hal apapun kecuali dengan Tuhan. Mengapa ? Kita diciptakan segambar dengan Allah. Sama seperti sarung tangan diciptakan segambar dengan tangan. Jadi yang bisa mengisi sarung tangan tersebut hanyalah tangan.

Demikian pula hidup kita tidak dapat diisi penuh dengan apapun kecuali oleh Allah. Harta, kedudukan, uang, kecantikan dan apapun tidak dapat mengisi hidup kita. Mereka bukanlah pengisi hidup. Hanya Tuhanlah pengisi hidup ini. “Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan keAllahan, dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa.” Kolose 2:9-10. Hidup kita telah penuh. Siapakah pengisinya? Hanya Kristus. Haleluya!

Kalau hidup kita telah penuh, untuk apakah kita mencari hal-hal yang dapat memenuhi hidup kita? Materi, kedudukan, penampilan, bisa saja dinikmati tapi mereka bukanlah pengisi hidup kita. Hidup kita akan lelah dan kecewa bila mengejar hal-hal tersebut sebagai pengisi hidup. Janganlah membandingkan diri kita dengan siapapun selain dengan Kristus. Tujuan hidup kita adalah menjadi serupa Kristus, bukan serupa orang lain.


M3 melakukan

1. T EMUKAN:
a. Dalam hal apakah Anda mempunyai perasaan iri / cemburu ?
b. Pengalaman-pengalam an di masa lalu di mana:
□ Anda dibanding-bandingka n dengan orang lain
□ Anda diajarkan bahwa kebahagiaan seseorang ditentukan oleh
hal-hal seperti: kekayaan, status, kesuksesan, gelar, dan
sebagainya.
2. A kuilah dan ceritakanlah hal-hal tersebut kepada Tuhan dan seseorang dengan terbuka.
3. A lamilah Tuhan dan temukanlah kebenaranNya (melalui: Allah, doa profetik, situasi / kondisi maupun komunitas orang percaya).
4. T unduk dan taat kepada Tuhan dan FirmanNya serta lawanlah iblis. Hafalkan Amsal 14:30

M4 membagikan
Bagikanlah kebenaran-kebenaran ini kepada seseorang yang memerlukannya baik di keluarga, komsel, maupun di tempat Anda berada sehari-hari.

Bacaan minggu selanjutnya (kalau mau terus menggunakan renungan ini):
Pilih satu bagian (poin) untuk satu minggu:

Lukas 12:13-21
2 Korintus 10:12; 17-18



HARI 12
Kemalasan dimulai dari penundaan-penundaan kecil dan penundaan kecil adalah dosa.


MALAS
Amsal 6:6-11
6:6. Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak:
6:7 biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya,
6:8 ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.
6:9 Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?
6:10 "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring" --
6:11 maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.


M1 menerima
Berdoalah agar Allah memberikan Anda pengertian untuk memahami renungan hari ini.

M2 merenungkan
1. Hal apakah yang harus dilakukan oleh orang malas agar ia bisa menjadi bijak? (Ayat 6-8).
2. Apakah penyebab dari kemalasan? (Ayat 9-10).
3. Apakah akibat dari kemalasan? (Ayat 11).


PENGAJARAN

Kemalasan adalah suatu kebiasaan yang berkembang dari suatu perasaan ENGGAN. Perasaan enggan tersebut berkembang dari pengalaman-pengalam an masa lalu hasil didikan keluarga / lingkungan sekitarnya. Apa yang menyebabkan seseorang menjadi malas? Keengganan menghadapi sesuatu yang sulit. Orang malas biasanya bertumbuh dari lingkungan keluarga yang serba nyaman atau terlalu manja. Dapat juga disebabkan oleh falsafah hidup orang-orang disekitarnya yang cenderung gampang menyerah dalam menghadapi tantangan hidup. Orang yang malas tidak mempunyai motivasi untuk mengatasi tantangan hidup ini.


PENUNDAAN

Pada waktu seseorang tidak mempunyai motivasi untuk mengatasi kesulitan, maka iapun menghindar dari kesulitan. Dan dari sejak itu ia membiasakan diri untuk MENUNDA. Menunda adalah sesuatu yang dilakukan oleh karena ingin menghindar dari kesulitan. Menunda berasal dari perasaan ENGGAN. Enggan menghadapi kesulitan / tantangan. “Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring” – maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti orang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.” Amsal 6:10-11.

Si pemalas mengembangkan penundaan yang kecil. “Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi.” Kebiasaan menunda yang sedikit-sedikit tersebut akhirnya menjadi malapetaka. Kemiskinan datang menyerbu. Tidak ada orang yang tiba-tiba MISKIN. Miskin rohani, jiwani ataupun jasmani. Kemiskinan adalah akibat dari kebiasaan menunda yang telah kita pupuk lama sekali.
- Menunda bersaat teduh sedikit demi sedikit akhirnya kita menjadi miskin rohani.
- Menunda untuk mengontrol emosi kita sedikit-sedikit sampai akhirnya emosi kita telah menjadi raksasa yang sulit kita kendalikan.
- Menunda untuk melakukan peperangan rohani sedikit demi sedikit sampai akhirnya kita dikuasai oleh suatu kebiasaan buruk yang sulit dilepaskan.
- Menunda untuk melakukan pekerjaan penting di kantor sedikit demi sedikit sampai akhirnya kita kehilangan pekerjaan karena dipecat.
- Menunda untuk belajar setiap hari sedikit demi sedikit sampai suatu saat kita mendapat nilai yang buruk serta tidak naik kelas di sekolah.


PEMURIDAN

Apakah jalan keluar dari kemalasan? Karena kemalasan adalah suatu kebiasaan yang telah lama berkembang, maka ia hanya dapat dibereskan melalui proses pelatihan kembali. Proses ini disebut sebagai PEMURIDAN. Paulus memuridkan Timotius supaya ia menjadi orang yang dipercaya (2 Timotius 2:2). Orang-orang yang dapat dipercaya adalah orang yang setia, konsisten dan tidak menyerah. Orang-orang tersebut bukanlah orang-orang yang malas. Bukan orang yang enggan menghadapi kesulitan.

Bagaimanakah melatih orang-orang yang demikian? Paulus memberikan kuncinya dalam 2 Timotius 2:3-6, yakni 3 kebenaran yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin menjadi orang yang dapat dipercayai.


I. Menderita Seperti Prajurit (2 Timotius 2:3-4)

Falsafah pertama yang harus ada dalam hidup kita adalah falsafah KEPRAJURITAN. Kekristenan ternyata bukanlah sekedar sebuah keluarga, tetapi juga sebuah KOMUNITAS PRAJURIT. Apakah mentalitas dari prajurit? SIAP MENDERITA APA SAJA DEMI KETAATAN PADA ATASAN. Atasan kita adalah Kristus. Apakah Anda bersedia menderita? Kalau falsafah ini ada, maka kita tidak takut menderita. Kalau falsafah ini tertanam amat dalam maka penderitaan sebaliknya, menjadi kesukaan bahkan kebanggaan.

Ketika seseorang berani menderita, maka kemalasan sangat mudah dikalahkan. Anda ingin menjadi orang yang sukses? Bersiaplah untuk menderita. Tidak ada satu orang suksespun yang berhasil tanpa penderitaan. Seseorang mencoba menjelaskan bahwa orang sukses adalah: Orang yang membiasakan diri melakukan hal-hal yang tidak ia suka, ia lakukan.


II. Memiki Visi dan Disiplin Seperti Olahragawan (2 Timotius 2:5)

Visi adalah kekuatan yang memberikan kita motivasi untuk mengalahkan segala perasaan malas kita. Orang yang mempunyai visi adalah orang yang bersedia membayar harga apapun untuk mencapai visi yang ia miliki. Orang yang memiliki visi adalah olahragawan yang pada waktu ia berlari, ia tidak akan pernah berhenti sebelum mencapai garis finish (akhir). Ia tidak menyimpang ke kiri atau ke kanan.

Visi membuat kita tidak menyimpang. Orang yang mempunyai visi akan bersedia berlatih seperti olahragawan. Olahragawan itu disiplin. Disiplin dan fokus adalah KUNCI KEBERHASILAN yang sangat penting.


III. Memiliki Ketekunan Dalam “Tabur-Tuai” Seperti Petani (2 Timotius 2:6)

Petani berhasil karena mematuhi hukum TABUR-TUAI. Petani sangat memahami hal tersebut. Ia menyadari bahwa ada hal-hal yang harus menjadi bagiannya. Menabur, menyiram, memelihara ladang dengan baik, selebihnya adalah urusan alam. Kalau ia dengan tekun mengerjakan bagiannya, maka alam akan mengerjakan bagiannya juga, yaitu memberikan buah-buah.

Jika kita mengerti prinsip ini, maka kita pasti akan berhasil. Seperti petani yang tekun demikianlah kita tidak boleh berhenti menabur dan memelihara. “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Galatia 6:9. Anda ingin mengalahkan kemalasan? Milikilah ketiga hal di atas sebagai prinsip yang dipelajari dalam pemuridan. Jika kita mengerti prinsip ini maka kita pasti akan berhasil. Seperti petani yang tekun, demikianlah kita tidak boleh berhenti menabur dan memelihara. “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.” (Galatia 6:9). Anda ingin mengalahkan kemalasan? Milikilah ketiga hal di atas sebagai prinsip penting dalam pemuridan.


M3 melakukan

1. T EMUKAN:
a. Dalam hal apakah Anda suka menunda-nunda?
b. Temukanlah pengalaman-pengalam an masa lalu yang membentuk Anda menjadi malas menghadapi tantangan hidup.
2. A kuilah dan ceritakanlah hal-hal tersebut kepada Tuhan dan seseorang dengan terbuka.
3. A lamilah Tuhan dan temukanlah kebenaranNya (melalui: Allah, doa profetik, situasi / kondisi maupun komunitas orang percaya).
4. T unduk dan taat kepada Tuhan dan FirmanNya serta lawanlah iblis. Hafalkan Amsal 6:10-11.

M4 membagikan
Layanilah orang-orang dalam lingkungan Anda yang terbuka dan haus untuk mengalami pemulihan dari problem kemalasan.

Bacaan minggu selanjutnya (kalau mau terus menggunakan renungan ini):
Pilih satu bagian (poin) untuk satu minggu:

1 Timotius 5:13; Amsal 12:24
2 Tesalonika 3:6-15



HARI 13

Kepahitan dimulai dari sikap sombong yang meninggalkan kasih karunia (prinsip dari Ibrani 12:14-15).


KEBENCIAN / KEPAHITAN
Matius 18:21-35
18:21. Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.
18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
18:28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
18:29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
18:30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
18:31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
18:32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
18:33 Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?
18:34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
18:35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."



M1 menerima
Berdoalah agar Anda dapat menghasilkan buah roh yang memuliakan Allah.

M2 merenungkan
1. Sampai berapa kalikah kita harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita ? (Ayat 21-22)
2. Perumpamaan apakah yang Yesus ajarkan untuk menguatkan murid-muridNya agar mereka dapat mempraktekkan pengampunan? (Ayat 23-25). Bacalah dan renungkanlah hal-hal sebagai berikut:
a. Berdasarkan apakah Raja tersebut membebaskan hambanya? (Ayat 23-27)
b. Hal apakah yang hamba itu lakukan terhadap hamba yang lain untuk berhutang kepadanya ? (Ayat 24-30)
c. Apakah akibat perbuatan hamba yang gagal mengampuni hamba lain tersebut (Ayat 31-35). Mengapakah hamba tersebut gagal mengampuni?


PENGAJARAN

Salah satu emosi yang paling sukar dihapuskan dari kehidupan ini adalah perasaan benci / kepahitan. Kepahitan adalah salah satu pintu masuknya : DOSA DAN KESALAHAN, dan merupakan tempat bagi iblis untuk mengendalikan hidup seseorang. Orang yang membiarkan kepahitan bekerja terus, akan menjadi rusuh dan kacau hidupnya bahkan akhirnya menjadi pijakan untuk dosa percabulan bekerja. “Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah agar jangan tumbuh akar pahit yang menimbulkan kerusuhan dan mencemarkan banyak orang. Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.” Ibr 12:15-16.

Apakah penyebab dari kepahitan? Kepahitan bukan disebabkan oleh orang lain. Bukan pula oleh situasi atau iblis. Ibr 12:15, berkata bahwa kepahitan disebabkan karena seseorang telah meninggalkan KASIH KARUNIA. Jadi orang yang kepahitan adalah orang yang tidak lagi mengandalkan kasih karunia. INGAT ! Segala hal yang dilakukan oleh orang percaya harus dilakukan dengan kasih karunia. Kekristenan itu bukannya sulit dipraktekkan, tetapi MUSTAHIL DIPRAKTEKKAN.

Kekristenan hanyalah berhasil dijalankan, apabila kita hidup dan berjalan di dalam kasih karunia. Ada orang percaya yang telah menerima kasih karunia keselamatan, tetapi selanjutnya di dalam perjalanannya mereka MENJAUHKAN DIRI DARI KASIH KARUNIA. Ini bukan murtad, tetapi suatu sikap yang tidak mau bergantung kepada kasih karunia. Apakah akibatnya? Ia menjadi gagal. Gagal dan jatuh ke dalam dosa. Ketika seseorang gagal ia menjadi pahit. Kegagalan yang paling besar ketika seseorang menjauhkan diri dari kasih karunia adalah KEGAGALAN MENGAMPUNI orang lain.

Ingat cerita di atas dalam Matius 18? Mengapa hamba yang pertama gagal mengampuni hamba lainnya? Padahal hutang temannya itu hanya 100 dinar? Ia gagal mengampuni karena ia gagal melihat bahwa ia diampuni oleh rajanya berdasarkan ANUGERAH dan hutangnya jauh lebih besar dibandingkan dengan hutang temannya.

Ia gagal melihat KASIH KARUNIA yang diterimanya. Ia menjauhkan diri dari kasih karunia yang telah diterimanya.


MENGAPA TIDAK MENGAMPUNI ?

Mengampuni adalah sebuah tindakan iman, bukan sekedar perasaan. Kita tidak menunggu disembuhkan dulu baru mengampuni, tetapi kita mengampuni dahulu barulah disembuhkan. Mengampuni perlu didukung oleh iman yang kuat dan iman datang dari berita (kebenaran). Orang yang tidak mau mengampuni, disebabkan karena ia sulit memiliki iman yang salah. Iman yang terbalik. Iman yang salah datang dari kepercayaan- kepercayaan yang salah. Inilah kepercayaan- kepercayaan yang salah tentang pengampunan dan sekaligus kebenaran yang seharusnya dipercayai:

KEPERCAYAAN YANG SALAH:

Buat apa saya mengampuni? Saya tidak ada masalah!
Bagaimana saya dapat mengampuni kesalahan yang begitu besar ?
Enak dong kalau diampuni, berarti tidak adil
Dia belum benar-benar menyesal dan bertobat, buat apa saya mengampuni dia
Dia belum minta saya mengampuninya
Sudah berkali-kali dia diampuni tetapi harus mengulanginya
Saya akan mengampuni kalau saya sudah tidak luka (sakit hati) lagi?
Kalau saya mengampuni nanti saya harus menerima perlakuan (misalnya: perkosaan, perampokan dsb) yang sama
Saya tidak mungkin mengampuni, saya tidak kuat karena perasaan saya terluka

KEPERCAYAAN YANG BENAR:

Kalau saya tidak mengampuni orang lain, maka Tuhan juga tidak mengampuni saya. (Markus 11:25-26)
Tuhan telah mengampuni kesalahan kita yang jauh lebih besar dan kita yang telah menerima pengampunan juga dapat memberi pengampunan yang sama.
Allah telah bertindak adil dengan membiarkan anak-Nya mati supaya kita tidak mati. Urusan pembalasan bukanlah urusan kita lagi (Roma 12:19).
Urusan menyesal dan bertobat adalah urusannya dengan saya. Urusan saya dengan dia adalah mengampuni tanpa syarat.
Bagaimana jadinya kalau orang tersebut tidak pernah meminta anda mengampuninya? Siapakah yang akan rugi dia atau anda?
Berapa kalikah Kristus meminta kita mengampuni? 70 x 7 = 490 x (sehari untuk orang yang sama dan kasus yang sama). Matius 18:21-22.
Itu keliru. Justru luka-luka kita hanya dapat disembuhkan kalau kita mengampuni terlebih dahulu.
Mengampuni tidak ada kaitannya dengan keharusan untuk MEMPERCAYAI orang tersebut. Kita tidak harus mempercayainya lagi.
Pengampunan bukanlah suatu perasaan tapi sebuah keputusan, Kasih perasaan tapi sebuah perintah yang mampu kita taati sebagai anak-anak Tuhan. (Yohanes 13:34).


PEMBERIAN TERBESAR

Apabila kita mengampuni seseorang, sebenarnya kita telah memberikan karunia terbesar yang dapat kita berikan kepada orang tersebut. Mengapa? Sebab karunia terbesar yang dapat kita berikankepada seseorang bukanlah uang, harta, waktu bahkan nyawa. Seandainya kita memberikan nyawa kita pun itu hanyalah permberian 1 x saja.

Pemberian apakah yang lebih besar dari pengorbanan nyawa yang hanya diberikan 1 x seumur hidup? Pengampunan. Pengampunan harus diberikan berulang-ulang (70x7 = 490x dalam 1 hari). Memberi harta, waktu bahkan nyawa dapat dilakukan orang-orang yang tidak percaya sekalipun. Lalu hal apakah yang tidak dapat diberikan oleh orang yang tidak percaya, yang hanya dapat diberikan oleh orang percaya yang telah diampuni? Sekali lagi pengampunan. Jadi memberi pengampunan adalah memberikan pemberian yang terbesar. Berarti mengampuni adalah mempraktekkan KASIH TERBESAR.


M3 melakukan

1. T EMUKAN:
a. Siapakah orang yang Anda sulit ampuni saat ini ? Tuliskan hal-hal apakah yang dilakukan yang menyakiti Anda.
b. Hal-hal yang pernah Anda lakukan kepada Tuhan yang sebenarnya layak membawa Anda kepada penghukuman (neraka) selama-lamanya kalau Kristus tidak mengampuni Anda. Tuliskan. Bandingkan yang mana yang lebih banyak dosa Anda kepada Tuhan atau dosa orang yang Anda sebutkan di atas terhadap Anda.
2. A kui dan ceritakanlah hal-hal tersebut kepada Tuhan dan seseorang dengan terbuka.
3. A lami Tuhan dan temukanlah kebenaranNya (melalui: Alkitab, doa profetik, situasi / kondisi maupun komunitas orang percaya).
4. T unduk dan taat kepada Tuhan dan kebenaranNya serta lawanlah Iblis. Hafal: Markus 11:25.


M4 membagikan
Temukan orang-orang yang membutuhkan pemulihan dari kepahitan layanilah mereka dengan prinsip-prinsip yang Anda dapatkan dari renungan ini.

Bacaan minggu selanjutnya (kalau mau terus menggunakan renungan ini):
Pilih satu bagian (poin) untuk satu minggu:

Markus 11:20-26
Roma 12:17-21


NOTES
Tuliskanlah poin penting apa saja yang Anda dapatkan selama saat teduh hari ini
............




HARI 14

Konflik hanya dapat diselesaikan kalau semua pihak kembali kepada jalan salib.

KONFLIK
Filipi 4:2-9
4:2 Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan.
4:3 Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan.
4:4 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
4:5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
4:9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.


M1 menerima
Berdoalah agar anda selalu hidup dalam damai sejahtera dengan Allah, diri sendiri dan orang lain.

M2 merenungkan

Ketika Euodia dan Sintikhe mengalami konflik. Apakah nasihat yang Paulus berikan untuk mereka ? (Ayat 2 – 3)
Konflik dimulai dari ketidakdamaian diri kita dengan Allah. Hal itu mengakibatkan diri kita tidak damai dengan orang lain. Apakah yang harus dilakukan agar kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah? (Ayat 4-7).
Bagaimanakah menjaga pikiran agar tetap terpelihara oleh damai sejahtera? (Ayat 8-9).

PENGAJARAN

Konflik itu sering terjadi di mana saja dan dapat terjadi kepada siapa saja. Ada konflik yang dapat mengakibatkan pertumbuhan yang sehat dan ada konflik yang merusak. Kita akan mempelajari mengapa ada konflik dan apa penyebab utamanya. Konflik disebabkan oleh karena pertentangan- pertentangan keinginan yang berbeda.

AKAR KONFLIK

Akar utama konflik yang tidak sehat dimulai dari konflik yang terdapat di dalam hatinya sendiri. Bagaimana seseorang menerima dirinya menentukan bagaimana ia menerima orang lain. (Markus 12:30-31). Jika seseorang membenci diri sendiri, ia akan membenci orang lain. Bila seseorang konflik dengan diri sendiri, ia pasti juga konflik dengan orang lain.

Jadi pemulihan diri sendiri merupakan awal mula pemulihan dengan orang lain. “Sebab itu kami tidak lagi menilai seseorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilaiNya demikian.” 2 Korintus 5:16. Sudahkah anda didamaikan dengan Allah? Kalau belum anda tidak dapat melakukan pelayanan pendamaian kepada orang lain.


SUMBER-SUMBER KONFLIK

Kalau kita memperhatikan isi Alkitab Perjanjian Baru khususnya kitab perjanjian baru (Kisah Rasul) kita dapat melihat bahwa ada 3 sumber konflik:


Kebutuhan yang tidak terpenuhi karena pertumbuhan yang pesat (Kisah 6:1-7).

Ini adalah konflik yang sehat. Konflik karena pertumbuhan. Seringkali karena pertumbuhan kuantitas suatu keluarga, bisnis, gereja dapat mengakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan . Apakah jalan keluarnya? Diperlukan pengaturan (managemen) yang lebih baik. Rasul-rasul mendelegasikan pekerjaannya kepada pelayan-pelayan yang dipilih.

Sering sekali dalam konflik seperti ini kita menyalahkan setan dan menengking setan yang bukanlah sumber konflik. Sumbernya adalah masalah pengaturan.


Perbedaan Teologia atau Nilai-Nilai (Kisah 15:1-21)

Perbedaan teologi seringkali mengakibatkan banyak konflik. Kita semua ingin memiliki teologi yang benar dan murni. Seperti pada waktu itu juga terjadi perbedaan pendapat tentang bagaimana seseorang asal bukan yahudi dapat diselamatkan? Ada yang berpendapat harus disunat dan melaksanakan tradisi yang diwariskan oleh Musa ada yang tidak setuju.

Apakah yang dilakukan oleh para rasul-rasul ? Mereka mendiskusikannya di dalam sidang para rasul. Diskusi ilahi adalah jalan keluar untuk saling memahami antara orang Kristen ex Yahudi dan orang-orang Kristen ex Non Yahudi. Akhirnya mereka dapat saling memahami. Apakah kuncinya? Mereka menemukan hal manakah yang paling essential dan hal-hal yang tidak esensial.

Hal yang esensial yaitu Kristus yang menyelamatkan dosa-dosa mereka, dipertahankan tanpa kompromi tetapi mengenai tradisi Musa tidak boleh dimutlakkan kepada orang non Yahudi (kecuali makanan yang telah dicemarkan oleh berhala, percabulan, daging binatang yang mati tercekik dan dari darah). (Kisah 15:19-21).

Jadi bila kita ada konflik dalam teologi / nilai-nilai, ingatlah prinsip ini: “Ada kesatuan dalam hal-hal yang mutlak, tetapi ada kebebasan dalam hal-hal yang tidak mutlak.” Tentu masih banyak perbedaan pandangan mengenai hal-hal mana yang termasuk hal-hal mutlak dan hal-hal mana yang termasuk hal yang tidak mutlak. Namun kita masih bisa mencari hal-hal yang sama terlebih dahulu. Tentu bila ada pengajaran-pengajar an dasar yang menyimpang misalnya menyangkut: KRISTOLOGI (Pemahaman tentang Kristus), SOTERIOLOGI (Pemahaman tentang Keselamatan) , PNEUMAZOLOGI (Pemahaman tentang Roh Kudus), dan Doktrin Tri Tunggal dan lain-lain yang menyimpang dari ajaran yang mula-mula (ORTODOKS), harus ditolak karena merupakan ajaran bidat (yang menyimpang dari yang utama dari mula-mula). Namun untuk hal-hal yang tidak utama yang menyangkut hal-hal praktis seperti: tata cara, ibadah, cara pelayanan, bentuk-bentuk ibadah dan sebagainya haruslah ada toleransi dan saling menghormati.


Perbedaan Kepribadian dan Peranan (Kisah 15:35-41)

Paulus dan Barnabas berselisih oleh karena ketidak dewasaan mereka di dalam menangani perbedaan kepribadian. Paulus adalah tipe DOMINAN (KOLERIK) yang sangat berfokus pada hasil kerja dan kesetiaan dari pengikut-pengikutny a. Sedangkan Barnabas adalah tipe INTIM (SANGUIN) yang lebih mempedulikan hubungan dan hal-hal yang positif. Akhirnya mereka berselisih mengenai seorang anggota tim mereka yang bernama Markus.

Paulus menilai Markus tidak setia, sedangkan Barnabas tentu menilai adalah kurang “manusiawi” kalau mereka meninggalkan Markus. Akhirnya konflikpun tidak dapat dihindari. Namun kalau kita melihat kemudian hari Paulus kembali menerima Markus. Hubungan mereka dipulihkan (Kolose 4:10, Filemon 1:24). Jadi kedewasaan adalah kunci untuk mengatasi perbedaan-perbedaan kepribadian.


TIPS UNTUK MENGATASI KONFLIK

Untuk mulai menangani akar konflik, naikkanlah doa sederhana ini: “Tuhan, bukalah mataku untuk melihat keinginan-keinginan palsu dan kerinduan-kerinduan egoisku” (Charles Mylander)

Konflik adalah pertentangan- pertentangan dari keinginan-keinginan dan satu-satunya cara untuk mengatasi pertentangan keinginan adalah dengan memiliki pikiran, perasaan dan kehendak Kristus pusat hidup kita (Fil 2:1-10)

Penyebab konflik adalah keangkuhan dan keangkuhan hanya dapat disingkirkan dengan salib (kematian). (Amsal 13:10; Gal 2:19-20).


M3 melakukan


T EMUKAN:
Dengan siapakah (saudara seiman), Anda tidak sehati dan sepikir?
Dalam hal apakah Anda sulit menerima diri sendiri dan orang lain?

A kui dan ceritakanlah hal tersebut kepada Tuhan dan seseorang secara terbuka.
A lami Tuhan dan temukanlah kebenaranNya (melalui: Alkitab, doa profetik, situasi/kondisi atau komunitas orang percaya).
T unduk dan taat kepada Tuhan dan kebenaranNya serta melawan Iblis. Hafalkan: Yakobus 4:1

M4 membagikan
Temukanlah orang-orang yang membutuhkan pemulihan dari konflik dan layanilah mereka dengan prinsip-prinsip yang anda dapatkan dari renungan ini.

Bacaan minggu selanjutnya (kalau mau terus menggunakan renungan ini):
Pilih satu bagian (poin) untuk satu minggu:

Yakobus 4:1-7
Filipi 2:1-11


PENUTUP

Apakah akar persoalan emosional itu? Ternyata permasalahan emosional dimulai dari kendali kepercayaan- kepercayaan yang salah di dalam pikiran manusia. Kepercayaan yang salah mengakibatkan berbagai perasaan-perasaan yang negatif. Oleh sebab itu, problem emosional disebabkan oleh tidak adanya KEBENARAN yang memerintah dalam hidup ini. Jalan keluar untuk semua problem emosional adalah mengijinkan bertahtaNya Kerajaan Allah melalui kebenaran, damai sejahtera dan sukacita dalam kuasa Roh Kudus dalam hidup kita.

Apabila kita terus bertekun di dalam kebenaran firman Tuhan, maka Allah akan membebaskan kita secara total. Hiduplah terus-menerus di dalam Kerajaan Allah.

Comments