Musim mudik telah tiba. Perjalanan menuju kampung halaman yang cukup jauh tentunya bisa mempengaruhi kondisi kesehatan.
Tapi, Anda bisa mencegah jatuh sakit selama perjalanan mudik, asalkan tahu bagaimana tubuh Anda beradaptasi dalam perjalanan. Plus, kenali juga kemungkinan gangguan kesehatan apa saja yang mungkin timbul.
Perjalanan darat
Apa penyebab mabuk perjalanan? Sebenarnya, motion sickness atau mabuk perjalanan merupakan kondisi yang lumrah terjadi pada seseorang yang sedang melakukan perjalanan. Hal ini muncul akibat adanya ketidaksesuaian informasi yang dikirimkan oleh indra tubuh ke otak. Mengapa bisa terjadi?
Di dalam rongga telinga manusia terdapat 3 kanal berisi cairan yang sering disebut sebagai labirin. Masing-masing kanal memiliki arah lingkar yang berbeda. Saat kepala digerakkan, cairan yang ada di dalam kanal ikut bergerak. Dengan cara ini cairan tersebut akan memberi tahu otak seberapa jauh dan seberapa cepat kepala Anda bergerak. Selain itu, cairan ini pun dapat menginformasikan ke arah mana kepala bergerak. Dalam proses ini, saraf otak (saraf vestibular) ikut membantu.
dr. Indita Wiryawan, ahli gizi, menjelaskan bahwa mabuk perjalanan akan terjadi bila informasi yang disampaikan oleh telinga dalam dan mata ke otak, berbeda. Sejumlah aktivitas dalam perjalanan dapat memicu keadaan ini, misalnya membaca dalam mobil yang sedang melaju.
Selain banyak dialami anak-anak (usia 2-12 tahun), mabuk perjalanan juga rentan diderita wanita (terutama yang sedang hamil atau menstruasi), penderita vertigo, dan migrain. Faktor psikologis, seperti rasa cemas, takut, dan traumatis akibat menumpang jenis kendaraan tertentu, bisa pula ikut memicu terjadinya mabuk perjalanan.
Perjalanan Udara
Jetlag pada dasarnya merupakan perubahan kondisi tubuh akibat melakukan perjalanan secara cepat dengan melewati 5 atau lebih zona waktu (karena itu, sering juga disebut time zone change syndrome). Hal ini terkait dengan proses kerja 'jam tubuh' manusia yang di-atur oleh zat kimia di otak, yakni zat melatonin. Selama 24 jam penuh, 'jam tubuh' ini bekerja untuk mengatur suhu tubuh, hormon pencernaan, detak jantung, tekanan darah, dan juga kerja otak.
Jika Anda melakukan perjalanan melewati beberapa zona waktu, jam kerja tubuh Anda akan berubah. Misalnya, yang seharusnya di Indonesia sudah malam dan Anda siap tidur, maka di negeri orang hari masih siang menjelang sore. Akibatnya terjadi kekacauan dalam sistem tubuh yang selama ini berjalan teratur, sehingga membuat tubuh Anda terasa sangat lelah.
Jetlag dapat berlangsung lama ataupun singkat, tergantung pada kemampuan tubuh seseorang dalam menyesuaikan diri. Umumnya, tubuh membutuhkan satu hari beradaptasi setiap melewati satu zona waktu. Namun, Anda dapat mempersingkatnya, misalnya dengan cara usahakan cukup tidur sebelum melakukan perjalanan.
Dalam perjalanan, usahakan mengonsumsi banyak air dan jus buah. Hindari alkohol dan kopi karena dapat memperparah dehidrasi yang ditimbulkan oleh udara kering dalam kabin pesawat. Lakukan relaksasi setelah tiba di tempat tujuan, misalnya senam ringan atau yoga.
Comments
Post a Comment