Umat islam menjadi Kristen

Faktor-faktor yang menyebabkan umat islam menjadi KRISTEN:

1. Gaya hidup orang Kristen

Kita dapat melihat pada pengalaman-pengalaman terpenting yang telah memperngaruhi orang-orang Islam. Para respondent telah menempatkan gaya hidup orang Kristen sebagai pengaruh yang sangat penting di dalam keputusan mereka mengikut Kristus.
• Seorang Afrika Utara ex-Sufi membuktikan bahwa tidak ada perbedaan antara kepercayaan moral dengan praktek dalam kehidupan orang Kristen yang ia telah lihat.
• Seorang Mesir telah membandingkan kasih sekelompok Kristen di Universitas Amerika dengan perlakuan tanpa-kasih dari murid dan mahasiswa di Medina.
• Seorang wanita Oman menerangkan bahwa orang Kristen memperlakukan kaum wanita sederajat.
• Lainnya tentang pernikahan-pernikahan Kristen (yang berlandaskan) dalam kasih sayang.
• Beberapa orang miskin mengatakan, pekerja-pekerja Kristen asing memiliki kehidupan yang sederhana, memakai pakain lokal dan mengikuti budaya setempat; tidak makan babi, minum bir atau menyentuh lawan jenis
• Seorang Maroko bahkan telah diterima oleh bekas ipar Kristennya setelah pernikahannya mengalami pernikahan yang sukar.
Banyak orang-orang Islam yang menghadapi kekerasan dari orang-orang Islam lainnya tidak melihat itu dalam kehidupan orang-orang Kristen yang mereka kenal.
Kekerasan sesama orang Islam telah memimpin banyak orang Islam kepada kenyataan bagi mereka yang masih hidup dari perang 1971 antar suku antara Pakistan Timur dengan Barat, perang Arab dan Berber di Afrika Utara, serta antara Arab dengan Negro Afrika di Darfur.

2. Kuasa Allah di dalam jawaban doa dan kesembuhan

Kebanyakan faktor-faktro yang ex-Muslim daftarkan, adalah pengalaman-pengalaman campur tangan keajaiban Tuhan sering kali bertambah setelah mereka memutuskan mengikuti Kristus.
• Di Afrika Utara, tetangga-tetangga Muslim meminta orang-orang Kristen untuk berdoa bagi anak perempuan yang sakit keras, dan sembuh.
• Di Sinegal, seorang pemimpin rohani Muslim menunjuk pada kesabaran orang-orang Kristen ketika ia sendiri tidak mampu menyembuhkan mereka.
• Di Pakistan, setelah ziarah ke Mecca tidak menghasilkan kesembuhan bagi gadis Shia, pada akhirnya gadis ini disembuhkan oleh kuasa doa orang Kristen.
Hubungan-hubungan yang sangat dekat dapat ditemukan pada pelepasan dari kuasa roh jahat dan ketertarikan kepada Yesus. Dari semuanya, Yesus adalah nabi penyembuh di kitab Al quran, dan memiliki kuasa atas roh-roh jahat di kitab-kitab Injil. Di Afrika Utara, seorang dukun memakai sihir untuk melawan seorang pria pengikut Yesus. Dukun tersebut menjadi tidak waras dan ditinggalkan oleh keluarganya. Tapi pria pengikut Yesus ini berdoa kepada Kristus agar boleh membebaskan dia dari kegilaanya, dan dukun inipun disembuhkan.
Tentu, kuasa dan berkat (melalui Yesus di atas) bukanlah akhir kata dari orang-orang Islam ini. Alkitab juga menawarkan teologi penderitaan, banyak dari orang-orang Islam yang mengikuti Kristus menemukan iman mereka dikuatkan melalui penderitaan-penderitaan.

3. Ketidak puasan dengan model Islam yang mereka telah alami

• Mereka menyatakan ketidak senangan dengan Al quran yang menekankan hukuman Allah lebih dari kasihnya.
• Liturgi doa haruslah ada dalam bahasa Arab, sebagaimana tuntutan agama Islam. Seorang (Muslim) Jawa bertanya, ‘Tidakah Allah yang maha tahu mengetahui bahasa Indonesia?’
• Muslim lainnya mengeritik penggunaan jimat-jimat dan doa pada kuburan-kuburan orang-orang (yang dianggap) suci.
Beberapa respondent menyatakan pertempuran berasaskan Islam dan ketidak tepatan hukum Islam, yang mereka katakan tidak mampu merubah hati nurani dan masyarakat. Pembebasan dari ilusi ini semakin menyebar di dunia Muslim
• Banyak orang Iran telah tertarik pada Kabar Baik setelah Revolusi Khomeini 1979
• Orang-orang Pakistan semakin menerima (Injil) setelah Presiden Zia ul-Haq (1977-1988) mencoba memberlakukan hukum Islam (syariah).
• Orang-orang Afganistan semakin terbuka setelah Islam Taliban menguasai dan memerintah (1994-2001).

4. Penglihatan-penglihatan dan mimpi-mimpi

Sebagaimana dengan (rasul) Paulus dan Kornelius di Kisah Para Rasul, penglihatan-penglihatan dan mimpi-mimpi mengambil bagian di dalam pertobatan banyak orang. Lebih dari seperempat respondent, 27% mencatat mimpi dan penglihatan sebelum keputusan mereka bagi Kristus, 40% pada waktu pertobatan dan 45% setelahnya.
• Wanita Algerian melihat penglihatan, yang juga disaksikan oleh ibu mertua Muslimnya ketika masuk ke kamarnya dan berkata, ‘Yesus tidak mati, Ia disini.’
• Di Israel, seorang Arab bermimpi bahwa ayahnya (yang telah meninggal dunia) berkata, ‘Ikuti pendeta, ia akan menunjukan kepadamu jalan yang benar’.
Mimpi dan penglihatan lainnya nampak kemudian dan memberi semangat pada masa penganiayaan.
• Seorang wanita Turki diperjara karena pertobatannya, ia mendapat penglihatan bahwa ia akan dibebaskan, dan dia memang dibebaskan.
• Seorang muda Afrika Utara melihat penglihatan beribu-ribu orang percaya di jalan-jalan memproklamasikan iman mereka dan telah menguatkannya untuk bertahan dalam penderitaanya sebagai seorang pengikut Yesus.

5. Pesan Injil (Kabar Baik) adalah jaminan keselamatan oleh kasih Allah

Pesan Injil (Kabar Baik), khususnya pada jaminan keselamatan dan pengampunan, juga dinilai sangat menarik bagi orang-orang Islam. Al quran menyatakan bahwa ‘mereka yang bertobat dan percaya, dan bekerja benar … akan masuk surga’ (19:60). Namun dinyatakan juga bahwa ‘Allah mengampuni siapa yang ia kehendaki dan menghukum siapa yang ia kehendaki’ (2:284), sehingga orang-orang Islam tidak mempunyai kepastian keselamatan.
• Seorang wanita Indonesia bicara dengan ketakutan berdasarkan tradisi ajaran Muhammad, bahwa jembatan yang menghubungi neraka dan surga setipis rambut.
• Seorang Mesir berkata bahwa ia tertarik kepada iman Kristen karena dikotbahkan bahwa orang-orang dapat dipastikan penerimaan mereka oleh Allah.
Ketertarikan berikutnya bagi orang-orang Islam adalah Roh kebenaran di dalam Alkitab. Al quran bersaksi bahwa Torah, Mazmur dan Injil (biasannya dimengerti sebagai Pernjanjian Baru) adalah dari Allah. Meskipun pada umumnya mereka diajar bahwa buku-buku itu dikorupsi, namun sering mereka baca dan temukan kebenaran dan mereka menyimpulkan bahwa tulisan-tulisan tersebut pastilah dari Allah.
• Alkitab telah menolong seorang Mesir mengerti ‘karakter Allah yang sebenarnya’
• Kotbah di Bukit telah menolong keyakinan seorang Islam Libanon, bahwa ia harus mengikuti Seseorang yang telah mengajar dan memberi contoh nilai-nilai tersebut.
Mereka juga telah tertarik ajaran Alkitab tentang kasih Allah. Di Al quran, meskipun Allah mengasihi mereka yang mengasihinya, namun kasihnya adalah kasih yang terbatas. ‘Ia tidak mengasihi mereka yang menolak untuk beriman’ (3:31-32). Tidak seperti ajaran Kristen ‘Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita’ (1 Yohanes 4:10) dan juga, ‘Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa’ (Roma5:8).
Seorang Afrika Barat telah terkejut bahwa kasih Allah untuk semua orang, bahkan terhadap musuh sekalipun. Meskipun Al quran menolak bahwa Allah adalah seorang bapa (37:152), banyak orang Islam mendapatkan ini adalah suatu konsep yang sangat menghibur dan berpengharapan.
Kususnya yang menarik orang Islam adalah kasih yang dinyatakan melalui kehidupan dan ajaran Yesus. Al quran telah menyebut isa (Yesus) orang yang tidak berdosa (19:19). Banyak Muslim tertarik pada penggambaran Yesus di Al quran dan kemudian datang pada Injil untuk mendapatkan lebih banyak lagi.
• Seorang Saudi pertama kali dibawa kepada Yesus pada suatu perayaan malam Natal di Jerman-bahkan sebelum ia tahu Jerman.
• Banyak orang seperti orang Shiah Iran ini yang tertarik kepada Kristus sebelum ia tertarik kepada Kekristenan.
• Seorang sufi Afrika Utara telah menemukan gambaran Yesus sebagai Gembala yang Baik sungguh berarti
• Ketika kasih Kristus merubah orang-orang Kristen yang sungguh masuk kedalam sebuah komunitas yang menyenangkan, banyak orang Islam telah mendaftarkan suatu kerinduan untuk bergabung dalam persekutuan semacam itu sebagai hal yang penting berikutnya.

6. Faktor hati nurani

Banyak dari respondent tidak mengatakan bahwa kondisi-kondisi politik atau ekonomi telah memperngaruhi keputusan mereka. Tapi itu tidak sukar untuk dicatat bahwa orang-orang Iran, Pakistan, Afganistan, Banglades dan orang-orang Algeria telah menjadi lebih respon setelah melewati kekacauan politik Muslim atau tindakan-tindakan untuk memaksakan hukum Islam (hukum syariah). Bencana-bencana alam di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan daerah Sahel menempatkan orang-orang Islam berhubungan dengan orang-orang Kristen dari badan-badan sosial. Tidaklah mengejutkan beberapa dari mereka memilih juga mengikuti Yesus. Sementara itu adalah ‘waktu-waktu terbaik’ untuk orang Kristen bersaksi pada orang Islam, itu juga tetap ‘waktu-waktu terburuk’.
Di banyak tempat, pemurtadan setara dengan ditolak keluarga, agama, budaya, suku, dan kenegaraan. Banyak Muslim yang berpindah agama menghadapi penganiayaan dari keluarga, polisi, dan militan Islam.
Dua teman tidak mampu mengisi lembaran pertanyaan – seorang karena ia nampaknya diracuni oleh keluarganya sendiri, lainnya karena pemerintah memenjarakan dia dan kemudian lidahnya dipotong oleh pemimpin militer sehingga ia tidak dapat lagi berkata nama Yesus.
Tetapi Muslim yang telah percaya kepada Kristus tahu bahwa penganiayaan demikian dapat dan akan terjadi, namun dalam sebuah cara yang misterius, hal tersebut merupakan bagian dari waktu-waktu yang terbaik bagi iman mereka, seperti yang diyatakan oleh Yesus, bahwa penganiayaan dalam penganiayaan itu terdapat berkat. (Catatan dari saya, baca Matius 5:9-12).

Comments