Ketika
Kazuo Hirai dinobatkan sebagai CEO Sony pada 2012, ia melayangkan visi
untuk membentuk "One Sony", yakni semacam konvergensi anak-anak
perusahaan Sony menjadi satu entitas. Namun, yang terjadi belakangan
justru kontradiktif dengan visi itu.
Setelah memisahkan unit bisnis TV-nya dan menjual unit komputer Vaio, baru-baru ini Sony juga mengumumkan pemisahan unit bisnis audio dan video dari kesatuan Sony Entertainment. Kazuo juga mewacanakan pemisahan bisnis smartphone-nya dari grup inti Sony.
Tak hanya memisahkan unit bisnis yang membawahi produk Xperia, orang nomor satu di perusahaan asal Jepang ini mengatakan, "tidak menutup kemungkinan untuk mempertimbangkan strategi keluar" saat ditanya soal masa depan bisnis smartphone.
Jumat (20/2/2015) dari TheVerge, pemisahan atau rencana penjualan beberapa unit bisnis Sony tersebut dikarenakan pabrikan asal Jepang ini ingin fokus di tiga sektor, berikut penjabarannya:
1. Sony Pictures Entertainment (SPE)
Berbasis di Culver, California, unit bisnis ini menangani produksi serial televisi, film, dan divisi-divisi yang berhubungan dengan tayangan visual.
Selama bertahun-tahun sejak 1987, unit ini telah menelurkan dan mendistribusikan film-film kenamaan seperti Spider-Man, Men in Black, Underworld, dan Resident Evil.
Film kontroversial The Interview yang dianggap menghina Presiden Korea Utara Kim Jong-Un pun diproduksi oleh unit bisnis ini.
SPE bisa dikatakan sebagai salah satu unit andalan Sony. Pada Maret 2014, penjualan fiskal unit bisnis ini mencapai 8 miliar dollar AS atau setara Rp 103 triliun.
2. Divisi PlayStation
Sejak Desember 1994, divisi ini setia menelurkan inovasi bagi penggemar game. PlayStation adalah konsol permainan grafis era 32-bit. Hingga kini, sudah ada empat generasi dari PlayStation. Produk teranyar ciptaan divisi ini adalah PlayStation 4 yang dirilis pada akhir 2013.
Tak mengherankan jika Hirai bersikukuh mempertahankan unit bisnis ini. Selain karena produk ini bisa dikatakan melegenda, juga karena Hirai adalah mantan kepala PlayStation sebelum menjadi CEO Sony.
3. Komponen sensor kamera
Tak dinyana, sektor satu ini bakal menjadi fokus bisnis Sony. Hirai tampaknya telah mengendus sektor ini bakal menjadi mesin uang bagi Sony. Pasalnya, semua produk iPhone ciptaan Apple menggunakan sensor kamera yang dibuat Sony.
Tak hanya untuk Apple, Sony juga menyuplai sensor kamera untuk vendor ponsel lainnya termasuk Samsung. Terkecuali untuk Galaxy S5, Samsung memilih menggunakan chip buatannya sendiri. Tentu ini sangat menguntungkan mengingat Apple dan Samsung adalah vendor smartphone terbesar di dunia.
Namun perlu diingat, kesohoran bisnis ini sangat tergantung oleh Apple. Saat ini mungkin saja Sony untung besar, namun ketika Apple memutuskan untuk membuat sensor gambarnya sendiri, unit ini tak akan lagi menjadi primadona bagi pemasukan Sony.
Setelah memisahkan unit bisnis TV-nya dan menjual unit komputer Vaio, baru-baru ini Sony juga mengumumkan pemisahan unit bisnis audio dan video dari kesatuan Sony Entertainment. Kazuo juga mewacanakan pemisahan bisnis smartphone-nya dari grup inti Sony.
Tak hanya memisahkan unit bisnis yang membawahi produk Xperia, orang nomor satu di perusahaan asal Jepang ini mengatakan, "tidak menutup kemungkinan untuk mempertimbangkan strategi keluar" saat ditanya soal masa depan bisnis smartphone.
Jumat (20/2/2015) dari TheVerge, pemisahan atau rencana penjualan beberapa unit bisnis Sony tersebut dikarenakan pabrikan asal Jepang ini ingin fokus di tiga sektor, berikut penjabarannya:
1. Sony Pictures Entertainment (SPE)
Berbasis di Culver, California, unit bisnis ini menangani produksi serial televisi, film, dan divisi-divisi yang berhubungan dengan tayangan visual.
Selama bertahun-tahun sejak 1987, unit ini telah menelurkan dan mendistribusikan film-film kenamaan seperti Spider-Man, Men in Black, Underworld, dan Resident Evil.
Film kontroversial The Interview yang dianggap menghina Presiden Korea Utara Kim Jong-Un pun diproduksi oleh unit bisnis ini.
SPE bisa dikatakan sebagai salah satu unit andalan Sony. Pada Maret 2014, penjualan fiskal unit bisnis ini mencapai 8 miliar dollar AS atau setara Rp 103 triliun.
2. Divisi PlayStation
Sejak Desember 1994, divisi ini setia menelurkan inovasi bagi penggemar game. PlayStation adalah konsol permainan grafis era 32-bit. Hingga kini, sudah ada empat generasi dari PlayStation. Produk teranyar ciptaan divisi ini adalah PlayStation 4 yang dirilis pada akhir 2013.
Tak mengherankan jika Hirai bersikukuh mempertahankan unit bisnis ini. Selain karena produk ini bisa dikatakan melegenda, juga karena Hirai adalah mantan kepala PlayStation sebelum menjadi CEO Sony.
3. Komponen sensor kamera
Tak dinyana, sektor satu ini bakal menjadi fokus bisnis Sony. Hirai tampaknya telah mengendus sektor ini bakal menjadi mesin uang bagi Sony. Pasalnya, semua produk iPhone ciptaan Apple menggunakan sensor kamera yang dibuat Sony.
Tak hanya untuk Apple, Sony juga menyuplai sensor kamera untuk vendor ponsel lainnya termasuk Samsung. Terkecuali untuk Galaxy S5, Samsung memilih menggunakan chip buatannya sendiri. Tentu ini sangat menguntungkan mengingat Apple dan Samsung adalah vendor smartphone terbesar di dunia.
Namun perlu diingat, kesohoran bisnis ini sangat tergantung oleh Apple. Saat ini mungkin saja Sony untung besar, namun ketika Apple memutuskan untuk membuat sensor gambarnya sendiri, unit ini tak akan lagi menjadi primadona bagi pemasukan Sony.
Comments
Post a Comment