Ini Tiga (3) Kelemahan Gadget Android

Tidak dipungkiri, gadget Android telah menjadi gadget dengan pemilik terbanyak di dunia, jauh melebihi gadget dengan OS lain, seperti iOS, Windows Phone, atau BlackBerry.
Namun, di sisi lain, gadget Android ternyata memiliki beberapa kelemahan yang sering membuat pengguna geram dan ingin pindah ke gadget lain platform. Apa saja kelemahan itu? Berikut ulasannya.
1. Terlalu Banyak Pilihan
Hampir semua vendor smartphone di seluruh dunia mungkin menjadikan Android sebagai OS pilihan mereka. Sayangnya, kebijakan itu menjadikan gadget Android di pasaran tidak 'konsisten'.
Pengguna sering mengeluhkan aplikasi Android, seperti Google Play, tidak berfungsi maksimal. Padahal di gadget Android buatan vendor lain yang setara spesifikasinya berjalan dengan lancar. Parahnya, hal itu terjadi di banyak aplikasi lain yang ada di Google Play Store.
Masalah-masalah itu terjadi akibat adanya modifikasi OS Android yang dilakukan oleh para vendor gadget. Demi menjadikan gadget mereka berbeda dan tampak eksklusif banyak yang merombak total OS Android hingga terjadilah masalah-masalah itu.

2. Update Lama
Berbeda dengan update sistem operasi iOS iPhone yang biasanya dirilis beberapa menit setelah CEO Apple mengumumkannya di 'panggung', update OS Android bisa 'pending' hingga berbulan-bulan pasca diumumkan.
Misalnya Android Lollipop. Beberapa gadget Android baru mendapat Android Lollipop di bulan Maret lalu, padahal OS Android Lollipop sudah dirilis di bulan Oktober silam.
Sekali lagi, lamanya update Android diakibatkan oleh pihak vendor yang ingin memodifikasi OS Android baru yang mereka terima. Perubahan itu bisa terlihat dari tampilan layar utama (user interface), hingga dukungan aplikasi bawaan yang ada.

3. Masalah Aplikasi
Dengan banyaknya jenis gadget Android yang tersedia di pasar, pengembang aplikasi tentu tidak mungkin bisa melakukan pengetesan aplikasi buatan mereka ke semua gadget. Nah, hal itulah yang menimbulkan masalah besar.
Banyak aplikasi yang ada di Google Play Store ternyata mengalami masalah, seperti lag, force-closed, hingga tidak bisa dibuka sama sekali, meskipun aplikasi itu sudah kompatibel dengan perangkat.
Tidak hanya itu, banyaknya aplikasi yang ada di Google Play Store sering kali membuat pengguna kebingungan memilih aplikasi yang benar-benar mereka butuhkan. Apalagi, saat ini sudah sangat menjamur yang namanya aplikasi 'abal-abal' yang meniru sebuah aplikasi yang sukses di Google Play Store, membuat semnya semakin sulit.

Comments